Panyabungan.StArtNews- Sudah 2 tahun terakhir kondisi SDN 297 Desa Pangkalan Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memperihatinkan siswa terpaksa belajar di lantai beralaskan tikar, akibat ketiadaan mobiler.
Kondisi seperti ini harusnya mendapatkan perhatian yang serius dari Pemkab Madina karena sejauh ini baru SDN 297 desa Panggkalan saja siswanya yang belajar di lantai sekolah, dan untuk usulan permohonan sudah sering dilakukan namun belum mendapatkan bantuan mobiler.
AL Damri Nasution salah satu orang tua siswa kepada wartawan, Kamis (4/1) mengatakan SDN 297 desa Pangkalan ini sudah dua tahun tidak memiliki mobiler untuk siswa akan tetapi siswanya tetap terus mengikuti proses belajar meskipun duduk dilantai untuk mendapatkan ilmu dari sang guru.
“Kita sudah sering tanyakan ini pada Kepsek namun jawabannya usulan untuk mobiler sudah sering disampaikan ke Dinas Pendidikan melalui Kepala Unit Pelayanan terpadu ( KUPT ) Lingga Bayu, akan tetapi sampai saat ini belum ada datang dan kita berharap agar mobiler ini cepat terpenuhi,” harapnya.
Menurutnya untuk meningkatkan kwualitas pendidikan harusnya sarana dan prasarana harus dilengkapi agar siswa konsentrasi dalam mengikuti proses belajar demi tercapainya cita-cita para siswa.
“Untuk itu saya selaku oarang tua siswa berharap kiranya Bupati Madina Drs. H. Dahlan Hasan Nasution melalui dinas pendidikan dapat merealisasikan mobiler tersebut,” ungkapnya.
Sebagai orang tua siswa merasa kasihan melihat anak-anak belajar di lantai sekolah tersebut meskipun memiliki tikar sebagai alasnya.
“Sudah dua tahun pak ini yang dialami sekolah kami ini, namun belum mendapatkan perhatian yang serius, jika tahun 2018 ini belum juga mendapatkan bantuan mobiler lebih baik sekolah ini ditutup saja percuma ada Dinas pendidikan untuk menangani pendidikan,” katanya.
Reporter : Z Ray
Editor : Hanapi Lubis