Usaha Produksi Rokok Daun Tapteng Tetap Bertahan

Usaha Produksi Rokok Daun Tapteng Tetap Bertahan

Belah Daun Nipah Dua ibu rumah tangga sedang membelah daun nipah yang akan diproduksi menjadi rokok daun nipah. Walau beragam jenis rokok membanjiri pasar, namun hingga kini usaha produksi rokok tradisional tersebut masih tetap bertahan. (foto: putra hutagalung)

Belah Daun Nipah Dua ibu rumah tangga sedang membelah daun nipah yang akan diproduksi menjadi rokok daun nipah. Walau beragam jenis rokok membanjiri pasar, namun hingga kini usaha produksi rokok tradisional tersebut masih tetap bertahan. (foto: putra hutagalung)

Meskipun saat ini beragam jenis rokok dengan ratusan merek menjamur di pasaran, tapi tidak mampu menggerus rokok tradisional asli Indonesia, seperti rokok dari daun nipah. Terbukti, usaha produksi rokok daun nipah yang berada di Desa Sijago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), hingga kini masih tetap bertahan.

Produksi rokok dari daun nipah ini menjadi salah satu usaha sampingan warga Sijago-jago secara turun temurun sejak puluhan tahun silam, disamping mata pencaharian warga setempat yang mayoritasnya merupakan nelayan.

Menurut salah seorang perajin rokok daun nipah, Julham Batubara saat ditemui MedanBisnis di Sijago-jago, Minggu (6/11), masih bertahannya rokok daun nipah di tengah-tengah beragam jenis rokok modern buatan pabrik dikarenakan rokok daun nipah memiliki segmen pasar tersendiri, yakni para pecandu rokok di pelosok-pelosok desa atau di daerah pedalaman, khususnya para orangtua.

“Walau berbagai jenis dan rokok modern kini membanjiri pasar, tapi pengaruhnya terhadap rokok daun nipah tidak terlalu besar, dikarenakan konsumen untuk rokok daun nipah sudah tertentu pangsa pasarnya, yakni para orang tua-tua yang berada di perkampungan atau pelosok. Rokok daun nipah sangat berbeda dengan rokok pabrikan.

Di mana rokok daun nipah selain mendapatkan nikmatnya merokok juga bermanfaat untuk ketahanan gigi pemakainya, makanya usaha sampingan kami ini tetap bertahan hingga sekarang,” ujarnya sembari menjelaskan bahwa puluhan rumah tangga di Sijago-jago menjadikan usaha pembuatan rokok nipah ini sebagai usaha sampingan yang dilakukan di saat waktu senggang ketika tidak melaut.

Dikatakannya, usaha yang pertama kali dirintis oleh buyutnya puluhan atau mungkin seabad lalu itu saat ini juga telah memberikan kesempatan kerja bagi warga setempat dengan bekerja di rumah masing – masing untuk mengolah pelepah nipah, mulai dari proses membelah hingga menjemurnya. Dari pekerjaan rumahan itu mereka mendapat keuntungan yang cukup sebagai tambahan penghasilan guna menopang kebutuhan keluarga. Besar kecilnya pendapatan ditentukan dengan banyaknya pucuk yang diolah .

“Biasanya kalau saya mampu memproduksi sekitar 100 tambo sampai 200 tambo (ikat) rokok daun nipah dalam seminggu yang saya jual kepada pedagang penampung yang biasanya datang setiap dua kali seminggu. Namun tidak jarang pula para pembuat rokok nipah sendiri yang memasarkannya ke daerah-daerah pelanggan, seperti Tapanuli Selatan, Mandailing Natal hingga Padang Lawas,” tuturnya.

Mengenai harga, sambungnya, kalau dulu harga satu tambo rokok pucuk produksi di daerah itu dihargai Rp 18.000/ikat, tetapi sekarang ini mereka tengah berusaha menaikkannya kalau bisa mencapai Rp 20.000/ikat.

“Ini kan wajar mengingat saat ini harga rokok juga naik. Mengingat pendapatannya yang lumayan untuk menambah penghasilan, makanya warga di sini membuat pekerjaan sampingan. Sayangnya usaha ini tidak bisa dijadikan mata pencaharian utama karena pangsa pasarnya yang terbatas, bahan bakunya juga sangat terbatas karena kami di sini hanya bergantung kepada pohon-pohon nipah yang tumbuh alami. Biarlah begitu saja, yang penting bisa menjadi mata pencaharian alternatif disaat sulit melaut akibat cuaca buruk saat ini,” katanya. (putra hutagalung)

Sumber : medanbisnisdaily.com

Editor :Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...