Panyabungan, StartNews – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina ikut bertanggung jawab dalam upaya percepatan penurunan dan penanggulangan masalah stunting di kabupaten ini.
Atika menyampaikan hal itu dalam rapat kerja tim percepatan dengan Taman Pemulihan Gizi (TPG) dan enumerator (petugas pencacah atau periset) terkait persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), di Aula Ladangsari, Desa Gunungtua, Kecamatan Panyabungan, Selasa (6/9/2022).
“Dalam rangka upaya percepatan penurunan dan penanggulangan masalah stunting dan untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi, saya minta seluruh organisasi perangkat daerah harus bertanggung jawab secara bersama-sama,” kata Atika.
Untuk itu, Atika mengajak seluruh stakeholder fokus membenahi pananganan stunting. Menurut dia, gagalnya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama (stunting) merupakan ancaman bagi generasi masa depan Indonesia jika tidak dicegah sejak dini.
Itu sebabnya, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting pada angka 14 persen tahun 2024. Untuk mendukung upaya tersebut, kata Atika, Pemkab Madina membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sesuai SK Bupati No. 470.479/0418/2022, tanggal 8 April 2022.
“Stunting menjadi masalah yang disebabkan oleh multi-demensi, sehingga penanganannya harus mengedepankan intervensi sensitif yang melibatkan lintas multi-sektoral,” katanya.
Menurut dia, intervensi gizi sensitif yang dilakukan oleh sektor lain, selain sektor kesehatan, memberikan daya ungkit untuk menurunkan gangguan gizi lebih besar, yaitu 70 persen dibanding intervensi gizi spesifik dari sektor kesehatan yang hanya berkontribusi 30 persen.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencan, Elvi Maharani mengajak seluruh kepala Puskesmas, camat, dan kepala desa berperan aktif mendampingi survei yang akan dilakukan SSGI di Madina.
“Inilah saatnya kita untuk bergerak mendampingi SSGI untuk melakukan pendataan yang akurat, sehingga tidak ada pembohongan data demi masa depan generasi muda kita,”sebutnya.
Penurunan angka stunting di Kabupaten Madina ditargetkan turun dari 47,7 persen pada 2021 menjadi 28 persen pada 2024. “Tenaga pendamping pengumpulan data anak stunting ada 51 orang di Madina dan 8 orang enumerator,” katanya.
Reporter: Rls