Bukitmalintang, StartNews – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution membeberkan beragam kendala yang dihadapi dalam pembangunan Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukitmalintang, terutama masalah pembebasan lahan.
Atika mengungkapkan beragam kendala itu usai menyaksikan landing perdana pesawat jenis Beechcraft Super Kings Air di Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Bukitmalintang, Madina, Kamis (21/3/2024).
Dia mengatakan test flight itu merupakan kali pertama pesawat landing di Madina. “Kalau helikopter sudah sering, ya, ini pesawat,” katanya.
BACA JUGA:
- VIDEO: Detik-detik Pendaratan Perdana Pesawat di Bandara Jenderal Besar AH Nasution
- Besok, Beechcraft Super Kings Air Jajal Landasan Bandara AH Nasution
Atika mengaku bangga, karena kerja keras selama ini telah menuai hasil. Dia bercerita lamanya bandara ini terbengkalai hingga akhirnya selesai.
Pembebasan lahan, menurut Atika, dimulai pada tahun 2020. Pada tahun 2020-2022 mulai dengan cut and fill. Cut and fill merupakan proses pengerjaan tanah dimana sejumlah material baik tanah maupun bebatuan yang diambil dari tempat tertentu dan kemudian dipindahkan ke tempat lain agar tercipta elevasi yang diinginkan.
Menurut Atika, banyak dinamika yang dihadapi pada tahun 2021. Bahkan, pembangunan bandara tersebut hampir dihentikan oleh Kementerian Perhubungan, karena lambatnya penyelesaian pembebasan lahan.
“Banyak kendala, kami zoom meeting hampir di-cancel oleh kementrian jika pembebasan lahan tidak juga selesai,” kata Atika.
Namun, permasalahan itu dapat teratasi dengan bantuan masyarakat. Untuk itu, Atika berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung pembangunan bandara Jenderal AH Nasution.
Dari sisi darat dan udara, menurut Atika, pembangunan dimulai tahun 2023 dan akhirnya selesai akhir Februari 2024.
Reporter: Ika Rodhiah