menu Home chevron_right
Berita MadinaStart News

Warga Bentrok dengan Polisi di Sihepeng

Ade | 20 September 2016
Wakil Bupati Muhammad Jakfar Sihairi beserta Kapolres Madina AKBP. Rudy Rifani, S.Ik dan Dandim 0212/TS serta Kepala Desa Sihepeng saat berdialog

Wakil Bupati Muhammad Ja’far Sukhairi beserta Kapolres Madina AKBP. Rudy Rifani, S.Ik dan Dandim 0212/TS serta Kepala Desa Sihepeng saat berdialog

Panyabungan (Start News)Warga Sihepeng, Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara dini hari tadi bentrok dengan aparat Kepolisian dan Pol PP. Bentrokan dipicu saat warga Sihepeng berkumpul di tengah Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Desa Sihepeng. Warga bekumpul di tengah Jalan Lintas Sumatera karena mendengar kabar bahwa warga pardomuan hendak menyerang warga Sihepeng. Akibatnya, kendaraan yang hendak melintasi jalan pun, terhenti karena takut melewati kerumunan warga yang berada di tengah jalan.

Polisi yang berjaga dilokasi pun langsung berupaya membubarkan warga Sihepeng yang berkumpul di tengah jalan. Namun warga tidak memperdulikan peringatan aparat. Polisi pun memberikan tembakan peringatan ke udara. Saat itu ada kerumunan warga yang tidak terima karena hendak di bubarkan polisi, warga Sihepeng pun melempari aparat Polisi dan POL PP yang berjaga-jaga dengan batu.

Bentrokan antara aparat dan warga Sihepeng pun terjadi. Sebuah mobil truk milik satpol PP Madina pun jadi sasaran amukan massa, kondisi mobil ringsek karena di lempari warga Sihepeng dengan mengunakan batu.

warga-bentrok-dengan-polisi-di-sihepeng-3

Bentrokan terjadi dini hari tadi, polisi, TNI dan wakil Bupati yang berada di lokasi berupaya menenangkan warga.

Setelah beberapa jam dilakukan mediasi dengan masyarakat, akhirnya sekitar pukul 04.00 subuh tadi, warga pun membuka jalan dan membubarkan diri, bentrokan antar Polisi dan warga pun reda.

Namun satu orang warga atas nama Edwin, warga desa Sihepeng, Kecamatan Siabu dikabarkan terkena peluruh nyasar di bagian bokong. Peluru yang digunakan diduga peluru karet. Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Panyabungan.

Korban Edwin dikabarkan sedang melihat keramaian warga Sihepeng. Edwin sendiri mengaku kepada Start News, tidak mengetahui tembakan berasal dari arah mana, dia pun terjatuh setelah terkena peluru karet yang diduga kuat milik aparat kepolisian itu.

Kemarahan warga Sihepeng Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Sumatera utara tersebut berawal dari adanya status di Media Sosial yang menyinggung perasaan Ummat Islam.

Status Media Sosial itu dibuat atas nama akun facebook Toni Darius Sitorus. Status facebook tersebut sangat membuat marah Ummat Islam dan memicu isu SARA.

Toni Darius Sitorus sendiri adalah warga Desa Pardomuan Kabupaten Tapanuli Selatan  yang masih berstatus pelajar. Toni Darius Sitorus sendiri sudah diamankan oleh Aparat Kepolisian dari Polres Tapanuli Selatan. Sampai saat ini, Toni Darius pemilik akun facebook yang dikabarkan telah mengusik ketenangan Ummat Islam itu masih diperiksa secara intensif di Polres Tapanuli Selatan.

Status akun Facebook inilah yang membuat Ummat Islam yang berasal dari Desa Sihepeng tepatnya berbatasan dengan Tapanuli Selatan menjadi marah. Mereka berkumpul untuk mempertanyakan status tersebut.

Menghindari kesalahpahaman antara Desa Pardomuan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Desa Sihepeng Kabupaten Mandailing Natal, Aparat Kepolisian, TNI dan Unsur Pemerintah serta tokoh-tokoh adat dan agama pada Senin sore sulit melakukan pertemuan.

Pertemuan sendiri dikabarkan bahwa masyarakat Pardomuan akan meminta Maaf kepada Ummat Islam atas Status Toni Darius Sitorus yang terkesan melakukan penghinaan terhadap Islam.

Namun pada Senin Malam 19 September 2016, suasana di Desa Sihepeng sempat memanas karena adanya kabar bahwa pemilik akun facebook yang dinilai menghina Agama Islam itu telah dilepaskan oleh Polisi dari Polres Tapsel yang menangani kasus ini.

Informasi diperparah adanya isu bahwa masyarakat Pardomuan akan melakukan perlawanan kepada Masyarakat Sihepeng. Akhirnya kondisi masyarakat kembali tidak terkendali. Masyarakat Sihepeng pun berkumpul di tengah jalan raya yang mengakibatkan Jalan Lintas Sumatera tidak dapat dilewati.

Pagi ini dikabarkan, aparat kepolisian dari Polres Mandailing Natal serta Batalyon dari Tapanuli Selatan masih berjaga-jaga di Desa Sihepeng tepatnya di perbatasan antara Desa Sihepeng dengan Desa Pardomuan.

Penjagaan ini sendiri bertujuan untuk menghindari agar tidak ada lagi bentrok susulan.

Reporter: Hanafi Lubis

Manager Program & Pemberitaan : Hendra Ray

Admin : Ade

Komentar Anda

komentar

Written by Ade


  • Acara Saat Ini
  • Acara Akan Datang



  • play_circle_filled

    Streaming StArt 102.6 FM Panyabungan

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play

Hak Cipta @Redaksi