30.672 Warga Sumut akan Terima BLT Rp 400 Ribu per Orang

Medan, StartNews – Ini kabar gembira bagi warga Sumatera Utara (Sumut). Tak lama lagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 400 ribu per orang untuk 30.672 warga Sumut. Penyaluran bansos ini bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat guna menekan angka inflasi di Sumut.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengatakan BLT itu menyasar para pengemudi becak, ojek daring, ojek pangkalan, kalangan lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Selain BLT, program lain yang akan direalisasikan Pemprov Sumut, di antaranya bantuan sarana dan prasarana kepada UMKM, pemberian bantuan barang berupa alat dan sarana prasarana kepada usaha mikro kecil, pelatihan kerja berdasarkan klaster kompetensi, pasar murah, hibah hewan ternak kepada masyarakat, hingga pemberian bantuan transportasi terkait perayaan Natal dan tahun baru.
“Saat ini angka inflasi sudah mencapai 6,14 persen (year on year). Kita harapkan program yang kita adakan dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Arief Sudarto Trinugroho saat membuka rapat koordinasi penanganan inflasi di Selecta Convention Hall, Medan, Kamis (6/10/2022).
Arief juga meminta berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, untuk bersinergi dalam menangani inflasi. “Kondisi yang tidak menentu ini, jangan dianggap remeh, perlu kerja-kerja yang tidak biasa,” ujar Arief.
Selain itu, kata Arief, Pemprov Sumut melakukan penghematan. Di antaranya, melakukan penghematan energi dan mengurangi perjalanan dinas. Sehingga, anggaran yang dihemat dapat dialihkan untuk subsidi kepada masyarakat.
Sementara Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait mengatakan apabila seluruh pihak dapat bekerja keras dan terus berupaya, maka ketidakpastian perekonomian dunia dapat dihadapi dan dilewati dengan baik.
“Memang ada beberapa laporan Bank Dunia dan lembaga internasional mengenai adanya ancaman resesi. Tapi, karena ekonomi kita masih berbasis pertanian dan kita sumbernya ada di situ, dampaknya kita hitung tidak sampai resesi. Kita optimis bisa positif, bisa tumbuh,” kata Naslindo.
Untuk itu, produksi hulu di sektor pertanian perlu ditingkatkan. Pemprov Sumut akan terus mendorong produksi pertanian di sektor hulu. Apalagi 51 persen perekonomian Sumut berbasis pertanian, terutama perkebunan, yang merupakan potensi besar.
“Selain itu, pemprov juga akan memajukan UMKM, meningkatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat, mengendalikan inflasi supaya nilai tukar terjaga dan daya beli masyarakat tidak tergerus,” kata Naslindo.
Mengenai inflasi, Naslindo menyampaikan kenaikan inflasi pada September disebabkan kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan harga komoditas. Untuk itu, ada beberapa komoditas yang dikendalikan seperti beras, cabai, daging ayam, telur, minyak goreng, gula, bawang merah, tarif air, dan tarif angkutan.
“Ini akan terus kita pantau dan kendalikan harga-harganya,” kata Naslindo.
Intervensi APBD pun akan dilakukan. Menurut Naslindo, realisasi APBD merupakan penyokong perekonomian daerah.
“Inilah (APBD) peran pemerintah. Oleh sebab itu, percepatan realisasi belanja yang berdampak langsung pada masyarakat sangatlah penting,” ujar Naslindo.
Rakor tersebut dihadiri kepala BPKAD se-Sumut. Turut menjadi pemateri rakor, di antaranya Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis, Kepala BPKAD Sumut Ismael P. Sinaga, dan Kepala Dinas Sosial Basarin Yunus Tanjung.
Reporter: Rls
Comments
This post currently has no comments.