Tambangan, StArtNews- Pasca sebulan hanyutnya dua jembatan di Tambangan Kec. Tambangan Kab. Mandailing Natal, getek menjadi alternatif penghubung antara Kelurahan Laru dan 7 desa di seberang Batang Gadis di Kec. Tambangan. Keberadaan getek ini sudah hampir tiga minggu dioperasikan.
Getek ini dioperasikan untuk sementara waktu sesuai dengan arahan Bupati Mandailing Natal Drs. H. Dahlan Hasan Nasution untuk membuat getek sebagai alternatif solusi penyeberangan sementara, agar warga bisa menyeberang dari Tambangan menuju Laru atau sebaliknya.
Sebelum getek ini dioperasikan, hampir seminggu sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina sempat mengoperasikan perahu karet untuk penyeberangan warga. Namun, seiring getek ini siap dibuat dan dioperasikan, perahu karet milik BPBD pun ditarik kembali.
Hamdan, Kepala Desa Tambangan Tonga tang dihubungi, Selasa, (27/11) mengatakan, getek ini dioperasikan mulai seminggu pasca hanyutnya dua jembatan di kawasan ini. Hal ini sesuai dengan arahan Bupati Madina untuk membuat getek sebagai alternatif penyeberangan sementara.
Ditambahkannya, terkait dengan kutipan pembayaran bagi warga yang menyeberang, jumlah besarannya seikhlas hati. ” Tidak ada patokan, seikhlas hati. Sebab yang mengoperasikan adalah warga kita juga”, ujar Hamdan.
Hamdan juga berharap kepada Pemerintah, utamanya pihak rekanan agar segera menuntaskan pembangunan jembatan yang hanyut ini. Sebab, warga sudah lama menunggu pembangunan jembatan ini. Keberadaan jembatan ini sangat urgen bagi ke 7 desa warga seberang Batang Gadis di Kecamatan Tambangan.
Menurut Hamdan, dengan dioperasikannya getek ini sangat membantu warga yang ingin menyeberang walaupun yang bisa diangkut jumlahnya terbatas. Selain orang dan barang, sepeda motor juga bisa diseberangkan tentunya dengan jumlah yang terbatas.
Pantauan StArtNews, getek ini dioperasikan tiga orang. Terkadang penumpang harus menunggu kedatangan penumpang lainnya agar diseberangkan secara bersama-sama. Sedangkan untuk pengerjaan rangka jembatan yang hanyut, pihak rekanan sepertinya belum ada memulai.
Reporter : Lokot Husda
Editor : Odi Eserge