START NEWS – Sempat digadang-gadang akan dibangun, namun kenyataannya, hingga saat ini jalur Jalinsum Batu Jomba yang terletak di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, masih terus meninggalkan keluhan dan kekecewaan.
“Waduh! Jam berapa lagi kita mau sampai ini, saya besok mau ikuti ibadah Natal pulak ini,” ungkap R Boru Nainggolan (45) warga Kota Psp yang ingin mengunjungi sanak saudaranya di Medan, Rabu (23/12) sekitar pukul 21.30 WIB lalu saat menumpang di salah satu mobil angkutan (travel,red) jurusan Psp-Medan.
Rupanya, bus yang ditumpanginya terjebak macet panjang di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Batu Jomba Sipirok, Tapanuli Selatan. Saat itu, ratusan mobil yang mengarah ke Tarutung terlihat panjang ‘mengular’ hingga ratusan meter, bahkan sampai mematikan mesin menunggu giliran agar dapat jalan. Dua jam lebih menunggu, akhirnya secara ratusan mobil yang sudah mengantri mulai berjalan pelan-pelan.
“Mau lewat jalan mana lagi kita, kalau via Rantau kita harus putar kepala (berbalik arah, red), itupun waktunya pasti lebih lama lagi. Bisa juga kita via Arse masuk Pangaribuan tembus ke Siborongborong, tapi saya tak berani, medannya ngeri dan rawan rampok,” ungkap Kiki (40) supir mobil travel jurusan Medan-Psp dan sebaliknya itu.
Ia mengaku, seminggu belakangan ini kondisi jalan di Jalur Batu Jomba Desa Luat Lombang Sipirok semakin dipenuhi arus kendaraan yang datang hilir mudik, baik dari arah Sidimpuan menuju Tarutung maupun sebaliknya.
“Udah seminggu ini kondisinya semakin parah, meskipun belum juga diperbaiki tapi tidak macet panjang seperti ini. Masih bisa lewatlah,” ujarnya kesal dan mengaku setiap melintas di tempat tersebut harus menyiapkan 2 lembar uang pecahan dua ribuan untuk diberikan kepada warga sekitar yang mengatur jalan.
Parahnya lagi, saat ia datang dari arah Medan menuju Psp Via Batu Jomba Rabu (23/12) dini hari kemarin, ia dan beberapa penumpanganya sampai merasakan antrian hingga 4 jam lamanya. “Penumpang saya banyak yang kecewa, seharusnya sampai di Sidimpuan jam 6 pagi akhirnya sampai jam 10 pagi,” tukasnya.
Seperti pantauan METRO, Minggu (27/12) sekitar pukul 05.00 WIB kemarin, dari arah Tarutung menuju Psp, antrian panjang kembali terlihat di tempat yang sama. Ratusan kendaraan berbagai jenis terpaksa mematikan mesin, bahkan penumpang yang ada di dalam pun keluar dari dalam mobilnya.
Yanti (31) salah seorang penumpang mobil mengaku, mereka sudah menunggu lebih dari 2 jam di lokasi tersebut, namun sedikitpun kendaraan tidak ada yang bergerak.
“Kami sudah lebih dua jam nunggu di sini Bang, belum ada satupun mobil yang bisa lewat. Mau yang datang dari arah Sidimpuan atau sebaliknya juga belum ada,” keluhnya.
Hal yang sama juga diakui Fahrizal (36), warga Medan yang ingin menikmati liburannya ke Kota Psp menyesalkan sikap pemerintah dan petugas setempat yang seolah-olah membiarkan kondisi jalan tersebut.
“Hampir setiap tahun saya bolak-balik Medan-Sidimpuan, tapi kondisi jalan di Batu Jomba ini terus seperti ini. Malah semakin parah, kayak dibiarin saja. Macam mananya pemerintahnya ini,” tanyanya.
Ia juga menilai, dengan adanya kerusakan jalan tersebut juga dijadikan kesempatan bagi warga sekitar untuk mendapat keuntungan. Artinya, pemerintah seperti tidak peduli bahkan membiarkannya.
Hampir lebih dari 3 jam mengantri, akhirnya sebagian kendaraan yang berada di depan pun mulai berjalan. Parahnya, ratusan kendaraan saling mendahului kendaraan yang lainnya. Pasalnya, tepat di jalur jalan yang rusak, hanya bisa dilalui oleh satu jalur kendaraan.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI yang membidangi masalah infrastruktur (pekerjaan umum,red) Parlindungan Purba saat dikonfirmasi mengenai kondisi Jalur Batu Jomba yang semakin hari semakin memprihatinkan mengaku akan secepatnya mengambil tindakan dengan berkoordinasi langsung dengan pihak terkait yaitu Balai Jalan Nasional Wilayah II Sumut. Parlindungan juga mengesalkan, Jalur Batu Jomba yang dilewati dari arah Tapanuli Utara (Tarutung,red) menuju Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan juga sebaliknya merupakan jalan nasional yang harus diperhatikan.
“Segera akan saya koordinasikan dengan pihak terkait, baik itu Balai Jalan Nasional Sumut, pemerintah setempat dan juga kementerian agar Jalan Batu Jomba itu mendapat perhatian dan secepatnya diperbaiki,” ungkapnya.
Dikatakannya, terlebih menjelang perayaan Tahun Baru nanti, lonjakan pengendara yang melintasi jalur tersebut pasti akan terus bertambah dari biasanya.
“Apalagi ini mau tahun baru, semua orang pasti banyak yang mudik dan melintas dari jalan itu. Begitu pun kita minta kepada pemudik agar waspada saat melintasi alur tersebut,” jelasnya dan meminta kepada pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk menyiapkan alat-alat berat untuk mempermudah membantu arus lalulintas di lokasi tersebut.