Panyabungan, StArtNews-Calon wakil bupati Mandailing Natal (Madina), Atika Azmi Utammi Nasution turut angkat suara terakit bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3) lalu.
Sebagai individu yang pernah menjadi bagian minoritas di Australia, Atika mengerti pentingnya toleransi antar suku dan umat beragama.
Lulusan UNSW Australia ini pun mengecam tindakan yang menewaskan 2 orang dan melukai belasan lainnya. Dengan tegas, Atika menyampaikan tindakan bom bunuh diri itu bukan tindakan terpuji.
“Saya mengecam keras dan mengutuk perbuatan tak terpuji itu,” tulisnya melalui akun Facebook Atika Azmi Utammi sesaat setelah kejadian.
Sebagai sosok yang paham arti kemajemukan dan bergaul dengan masyarakat global semasa studi di Australia, Atika mengaku mendapat panggilan telepon dan WhatsApp dari teman-temannya sewaktu di Australia mempertanyakan kejadian tersebut.
Ketika dihubungi media pada Selasa (30/3), Atika pun mengungkapkan kejadian di Makassar tersebut merupakan satu tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan merusak toleransi yang telah lama terbangun di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Atika berpesan keberagaman seharusnya menjadi satu kekuatan bagi Indonesia. Apalagi dalam sejarahnya, perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh satu kelompok etnis atau agama tertentu.
Reporter/Editor: Roy Adam