Laporkan Masalah Ini, Pengurus FPK Madina Temui Wakil Bupati

Laporkan Masalah Ini, Pengurus FPK Madina Temui Wakil Bupati

Panyabungan, StartNews – Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupten Mandailing Natal (Madina) menemui Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution di kantornya, Komplek Perkantoran Bupati Madina, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Selasa (4/1/2022).

Selain sebagai wakil bupati, Atika juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina FPK. Dalam pertemuan itu, Atika didampingi Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Madina Muhammad Amin Nasution.

Kepada Wakil Bupati Atika, Ketua FPK Madina Erwinsyah Putra Nasution melaporkan eksistensi organisasi yang dia pimpin. “Kami minta dukungan dan rahan dari Ibu Wakil Bupati agar FPK bisa berjalan dan dapat tersosialisasi hingga ke tingkat ke kecamatan, desa maupun kelurahan,” kata Erwinsyah.

Sebelumnya, pengurus FPK Madina dikukuhkan di Rumah Makan Pondok Paranginan II, Jalan Lintas Timur, Panyabungan pada Kamis, 2 Desember 2021. Mereka yang dikukuhkan adalah Erwinsyah Putra Nasutiin sebagai ketua, Sutan Kumala Lubis sebagai sekretaris, dan Mangaraja Pinayungan sebagai bendahara.

Mereka dibantu delapan anggota, yakni dr. Safi’i Siregar, Aswan Hasibuan, Muhammad Idris Tanjung, Muhammad Rizal Gea, Yusfan, Manyogam Simamora, Burhanuddin, dan Ali Nafiah.

Saat pengukuhan itu, Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Madina Muhammad Amin Nasution menyatakan tugas dan kewajiban pemerintah daerah terkait pembauran kebangsaan adalah membina dan memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman dan gangguan keamanan di daerah akibat persoalan etnis dan suku bangsa.

Selain itu, kata Amin, juga menumbuh-kembangkan keharmonisan, toleransi, serta saling pengertian dan menghormati di antara anggota masyarakat dari berbagai ras di Kabupaten Madina agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

“Semoga para pengurus yang dikukuhkan dapat mengemban amanah dan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab,” kata Amin.

Lebih lanjut Amin menjelaskan, salah satu karakteristik Indonesia sebagai negara-bangsa adalah kebesaran, keluasan, dan kemajemukannya yang dapat mengikat lebih dari 1.128 suku bangsa dan bahasa serta ragam agama dan budaya.

“Kita patut berbangga bahwa bangsa Indonesia memiliki konsepsi dan konsensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan, keutuhan, dan kejayaan bangsa yang besar dan luas ini,” tuturnya.

Menurut dia, para pendiri bangsa telah mewujudkan konsepsi dan konsensus kebangsaan dan kenegaraan tersebut dengan dasar negara Pancasila, konstitusi UUD 1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan nasional.

Amin mengatakan pembauran kebangsaan merupakan bagian penting dari kerukunan nasional. Hal ini akan memperkokoh integrasi bangsa dengan meningkatkan penghargaan terhadap hakikat dan martabat manusia untuk berkehidupan yang bebas, merdeka, bersatu, dan cinta Tanah Air.

“Dalam pembauran kebangsaan, masyarakat juga harus memiliki wawasan dan rasa kebangsaan dengan baik, yaitu rasa yang lahir secara alamiah karena adanya kesadaran berbangsa yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini dan masa yang akan datang,” paparnya.

Reporter: Saparuddin Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...