MUSIK & INFORMASI SIANG – Pengacara andalan media internasional WikiLeaks, Michael Ratner, meninggal pada usia 73 tahun. Ratner, yang merupakan mantan pemimpin organisasi pegiat kemanusiaan, Center for Constitutional Rights (CCR), meninggal di New York, Rabu, 11 Mei 2016.
“Michael Ratner, pengacara utama WikiLeaks, baru saja pergi. Dia adalah penjaga, guru, dan teman sejati kami. Selamat tinggal, sahabat,” cuit akun Twitter resmi WikiLeaks, Rabu. Kicauan tersebut juga mewakili belasungkawa dari tokoh WikiLeaks, Julian Assange, yang juga klien Ratner.
Tak lama setelah meninggalnya Ratner, situs resmi CCR, yaitu CcrJustice.org, merilis keterangan tertulis tentang sepak terjang Ratner selama empat dekade terakhir. Ucapan duka pun disampaikan CCR via Twitter. Namun belum ada informasi terkait dengan penyebab meninggalnya pengacara senior tersebut. “Hari ini kita berduka. Besok, kita lanjutkan karyanya,” cuit akun Twitter @theCC.
Selama 45 tahun berkarya, pria kelahiran Ohio pada 1943 itu sudah lalu-lalang di pengadilan konstitusi Amerika Serikat maupun Mahkamah Internasional untuk membela korban pelanggaran hak asasi. Ratner pernah berurusan dengan pejabat negara Amerika pada era Presiden Josh W. Bush karena menentang sistem penyiksaan penjara bawah tanah.
Di bawah pimpinan Ratner, CCR adalah organisasi pertama yang membela hak-hak tahanan penjara Guantanamo. Khususnya saat muncul kebijakan penahanan tanpa batas waktu oleh pemerintah Amerika pada Januari 2002.
Dia mendirikan Guantanamo Bay Bar Association, sebuah forum yang terdiri atas lebih dari 500 pengacara yang bekerja membela korban pelanggaran HAM di penjara kontroversial tersebut. “Perjuangan Michael Ratner untuk Amerika Tengah, Haiti, Palestina, juga untuk kebebasan media WikiLeaks yang dipimpin Julian Assange tak akan tergantikan.”
Pada masa akhir hidupnya, Ratner menjabat President of the European Center for Constitutional and Human Rights (ECCHR) yang bermarkas di Berlin, Jerman.