Tahukah Anda – Bulan adalah satu-satunya satelit alami bumi. Bulan telah mengorbit bumi selama 4,5 miliar tahun sejak bumi dan tata surya diciptakan. Tahukah kamu, apa yang akan terjadi pada bumi jika bulan tidak ada? Berikut adalah penejelasannya!
Pasang surut yang lebih kecil Bumi mengalami pasang surut air laut karena gravitasi matahari dan bulan. Meskipun gaya gravitasi matahari lebih besar, namun bulan lebih dekat dengan bumi sehingga lebih memengaruhi pasang surut bumi.
Dilansir dari NASA Science, bulan menghasilkan pasang surut yang dihasilkan bulan dua kali lebih besar daripada pasang surut matahari.
Sehingga, tidak adanya bulan akan menyebabkan bumi hanya memiliki pasang surut yang lebih rendah. Hal ini dapat memberikan banyak pengaruh terhadap ekosistem di bumi.
Tidak akan ada gerhana Hal yang akan terjadi jika bulan tidak ada yaitu tidak akan ada peristiwa gerhana. Dilansir dari Forbes, gerhana membutuhkan tiga obyek yaitu matahari, bumi, dan bulan, sehingga dapat memebuk umbra dan penumbra.
Tanpa adanya bulan, gerhana tidak akan terjadi karena tidak ada obyek yang menghalangi matahari dari bumi.
Kemiringan bumi menjadi tidak stabil Seperti yang kita ketahui, bumi mengorbit matahari dengan sumbu yang miring. Bulan berfungsi menstabilkan sumbu kemiringan bumi, sehingga sumbu kemiringannya hanya bervariasi antara 22,1 dan 24,5 derajat.
Dilansir dari Space, tanpa adanya bulan kemiringan bumi dapat bervariasi hingga 85 derajat. Artinya bumi dapat condong ke sana dan kemari dalam orbitnya ketika mengelilingi matahari.
Akibatnya, bumi akan mengalami perubahan iklim yang ekstrem. Hal tersebut dapat berakibat buruk, di mana lingkungan di bumi terlalu cepat berubah sehingga sulit untuk ditinggali makhluk hidup.
Rotasi bumi tidak melambat Bulan menyebabkan pasang surut yang membuat permukaan bumi lebih menonjol ke arah bulan
Adapun, bumi berotasi lebih cepat dari bulan (waktu rotasi bumi 24 jam, sedangkan waktu rotasi bulan 27,3 hari).
Dilansir dari Ask an Astronomer, bulan menarik tonjolan pasang surut, mengakibatkan geskan pasang surut, dan membuat rotasi bumi melambat.
Rotasi bumi yang melambat menyebabkan satu hari di bumi juga menjadi lambat. Para ilmuan memperkirakan pada awalnya bumi berotasi dengan lebih cepat dan hanya memerlukan waktu 18,7 jam untuk menempuh satu hari.
Sehingga, tidak adanya bulan dapat membuat rotasi bumi tidak berubah, sehingga panjang waktu dalam satu hari di bumi lebih pendek dan cenderung tetap.
Peristiwa tersebut tidak hanya memperlambat rotasi bumi, namun juga memberikan sedikit energi bumi rotasi bumi pada bulan.
Transfer energi tersebut membuat orbit bulan menjadi sedikit lebih besar. Hal ini telah terjadi sejak bulan terbentuk. Orbit bulan membesar secara perlahan, artinya bulan makin menjauhi bumi dan seiring dengan berjalannya waktu bulan dapat terlepas dari gravitasi bumi.
Sumber: kompas.com