Kotanopan. StArtNews- Tingginya curah hujan tiga hari terakhir di wilayah Kab. Mandailing Natal menyebabkan meluapnya sungai Batang Gadis. Akibatnya, areal persawahan dan perladangan warga yang berada di sepanjang Daerah Aliran (DAS) Batang Gadis di Mandailing Julu terendam banjir.
Masing-masing daerah tersebut adalah Kecamatan Pakantan, Muara Sipongi, Ulu Pungkut, Kotanopan dan Tambangan. Bahkan dibeberapa tempat, seperti di Pakantan dan Kotanopan, bukan saja areal persawahan saja yang terendam banjir, tapi juga ada lahan dan tanaman warga yang hanyut dibawa derasnya arus sungai Batang Gadis ini.
Amiruddin, salah seorang warga Pakantan mengatakan, di daerahnya hampir semua tanaman dan areal persawahan di sekitar DAS Ulu Batang Gadis hanyut dan terendam banjir. Diperkirakan, jumlah kerugian petani mencapai puluhan juta rupiah. Hujan deras di wilayah ini menyebabkan Ulu Batang Gadis banjir dan meluber sampai ke areal pertanian warga.
Dari Kecamatan Ulu Pungkut juga mengalami hal yang sama. Besarnya arus sungai Ulu Batang Gadis tidak mampu lagi menampung debit air. Akibatnya air sungai meluap ke areal persawahan warga. Padahal, sekitar tiga minggu atau sebulan lagi musim panen sudah tiba di daerah ini.
Sedangkan untuk daerah Kotanopan lebih parah lagi, selain sungai Batang Gadis di daerah ini banyak juga ditemui anak sungai yang juga ikut meluap dan menghanyutkan areal pertanian warga, misalnya Aek Siambak, Aek Singengu, Aek Soro, Aek Sibatu. Rata rata di semua daerah aliran anak sungai ini terdapat areal persawahan oleh warga.
Kondisi terparah ada di desa Muara Siambak, Muara Soro dan desa Batahan. Untuk desa Batahan, selain menghanyutkan area pertanian, arus sungai juga menghanyutkan kencir air untuk pemutar listrik. Otomatis, warga Batahan mengalami gelap gulita.
Terendamnya areal persawahan warga ini cukup membuat petani rugi. Pasalnya, padi yang sudah terendan dan sebagian tertanam oleh pasir tidak bagus lagi untuk di panen. Padahal musim panen di Kotanopan tinggal dua atau tiga hari lagi.
Reporter : Lokot Husda
Editor : Hanapi Lubis