Kotanopan.StArtNews-Padahal, titi gantung ini belum sempat termampaatkan warga sekitar karena menunggu pembangunan tahap tiga. Namun di tengah ketidakpastian pembangunannya, abudmen titi gantung ini sudah tumbang dan hanyut ketengah sungai. Begitu juga kabel seling yang sudah terpasang sudah sejajar dengan sungai.
Kepala Desa Muara Diambak,Kecamatan Kota Nopan, Kabupaten Mandailing Natal, M. Wildan Kurniawan yang di hubungi, Rabu (31/10) membenarkan satu dari dua abudmen titi gantung ini sudah hanyut dan tumbang tiga hari lalu disebabkan banjirnya sungai Batang Gadis. Saat ini posisi abudmen sudah berada di tengah sungai. Begitu juga dengan kawat seling sudah sejajar dengan sungai.
Dikatakannya, titi gantung ini belum sempat di nikmati warga. Pasalnya, titi gantung ini dibangun menjadi tiga tahap. Tahap pertama pembangunan abudmen di bangun tahun 2016 . Tahap ke dua tahun 2017 pembangunan yang dilakukan hanya sebatas pengadaan dan pemasangan kawat seling serta bronjong penahan. Sedangkan pembangunan tahap ke tiga masih menunggu di anggarkan Pemkab Madina.
” Di tengah ketidak pastian pembangunan tahap tiga ini, tiba tiba abudmen sudah hanyut. Otomatis, dengan hanyutnya abudmen ini pembangunan titi gantung tidak akan bisa lagi dilanjutkan di tahap tiga. Padahal keberadaan titi gantung ini sangat urgen bagi warga. Warga sudah menunggu sampai tiga tahun lamanya pembangunan titi gantung ini siap” ujar Wildan.
Sementara itu, Rahmad Lubis, salah seorang warga desa Muara Siambak berharap kepada Pemkab Madina agar kembali mengalokasikan anggaran pembangunan titi gantung yang baru di wilayah ini. Sebab, keberadaan titi gantung ini sangat dibutuhkan warga. ” Rata-rata usaha warga di seberang sungai Batang Gadis, jadi warga di sini sangat butuh titi gantung ini,” ucap Rahmad .
Reporter : Lokot Husda Lubis
Editor : Hanapi Lubis