Batangnatal, StartNews – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution meminta Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi membantu peremajaan karet rakyat seluas 25.000 hektare di Kabupaten Madina.
Atika menyampaikan permintaan itu saat mendampingi Gubsu Edy Rahmyadi dalam lawatan kerja ke Desa Bangkelang, Kecamatan Batangnatal, Kabupaten Madina, Sumut, Selasa (11/10/2022).
Menurut Atika, permasalahan kebun karet hari ini akan berdampak buruk pada masa mendatang jika tidak segera dilakukan peremajaan karet di Madina.
BACA JUGA:
- Gubsu Minta Kades dan APH Cegah Tambang Emas Ilegal yang Merusak Lingkungan
- Edy Rahmayadi Serahkan Bantuan Rp 400 Juta untuk Tiga Masjid di Batangnatal
- Di Desa Bangkelang, Gubsu Singgung Soal Surga, Kemiskinan, dan Tambang Ilegal
Atika menilai supply and demand karet dunia tidak menentu, sehingga harga karet dunia fluktuatif.
“Jika harga rendah, kita siasati dengan kuantitas sehingga pendapatan tetap bisa stabil. Problemnya adalah untuk menggenjot kuantitas perlu peremajaan,” kata Atika.
Atika juga menanyakan kemungkinan lahan kebun karet akan disubstitusi kembali menjadi lahan kebun sawit atau tetap dipertahankan sebagai lahan kebun karet.
“Ini masih menjadi tahapan pembahasan kami, Pak Gubernur. Seluas 25.000 hektare ini juga masih kami identifikasi, mana yang akan diselenggarakan. Makanya, kami belum datang ke provinsi, karena kajiannya belum matang,” terang Atika.
Khusus di Kecamatan Batangnatal, menurut Atika, belum semua lahan disurvei. Itu sebabnya, dia meminta para kepala desa dan camat segera mendata secara akurat dan melaporkannya.
“Untuk itu, besar harapan kami Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat membantu masyarakat kami dalam meremajakan karet rakyat, karena anggarannya tidak sedikit dan di luar kemampuan APDB Madina,” katanya.
Reporter: IRP