Natal, StartNews – Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) makin tinggi dan meluas. Bahkan, jalan lintas pantai barat Natal – Panyabungan dan jalan-jalan penghubung antar-desa di kecamatan ini tidak bisa dilewati kendaraan, sehingga aktivitas masyarakat lumpuh.
Hingga Jumat (22/9/2023) pakul 90.00 WIB, belum terlihat tanda-tanda banjir bakal surut, khususnya di Desa Patiluban dan Bonda Kase.
Berdasarkan pantauan StartNews di lokasi, hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Madina pada Kamis (21/9/2023) hingga Jumat (22/9/2023) pagi menyebabkan Sungai Batang Natal meluap dan merendam sejumlah desa, di antaranya Desa Patiluban Hilir, Desa Bonda Kase, Desa Balimbing, dan Desa Perbatasan. Ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga 2 meter.
BACA JUGA:
Jalan lintas pantai barat Natal-Panyabungan lumpuh total terendam banjir. Kendaraan kecil maupun kendaraan besar tidak bisa melintasi akses utama dari Panyabungan ke wilayah pantai barat Madina itu.
Akibat banjir yang makin meluas, aktivitas masyarakat lumpuh. Anak-anak terpaksa libur sekolah, karena jalan dan gedung sekolah terendam banjir seperti SMP Negeri 6 Natal di Desa Bonda Kase. Semua ruang kelas di sekolah ini terendam banjir.
Meski demikian, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Belum terlihat adanya pergerakan warga ke tempat pengungsian. Sebagian warga yakin banjir bakal surut pada sore nanti.
“Biasanya banjir akan surut nanti sore atau paling lama nanti malam. Jadi, nggak perlu mengungsi. Saya lihat dulu situasinya sampai nanti malam,” kata seorang warga Desa Bonda Kase.
Pemerintah setempat juga belum terlihat mendirikan dapur umum dan pos pelayanan kesehatan di titik-titik lokasi banjir, karena akses jalan ke desa-desa terdampak banjir putus. Meski demikian, warga membutuhkan obat-obatan dan tenaga medis untuk mengantisipasi gangguan kesehatan bagi warga terdampak banjir.
Lantaran banjir masih berlangsung sehari, warga masih menyimpan stok makanan. Namun, banjir yang makin meluas telah merusak ribuan hektare sawah. Jika banjir berlangsung lama, dampaknya akan mengancam keselamatan dan kesehatan warga dan hewan ternak.
Reporter: Peri Eka Putra Nasution