Beginilah Perjuangan MUI Madina Membimbing Masyarakat di Desa Terpencil

Beginilah Perjuangan MUI Madina Membimbing Masyarakat di Desa Terpencil

Panyabungan, StartNews – Memperkuat ukhuwah Islamiah dan memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat di daerah terpencil sudah menjadi tugas para ulama. Tugas itu pula yang dijalankan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui kegiatan safari dakwah ke desa-desa terpencil di Madina.

Jumat (6/6/2024) lalu, misalnya, jajaran pengurus MUI Madina bersafari dakwah ke Desa Pardomuan dan Desa Huta Bangun, Kecamatan Panyabungan Timur.

Jalan yang sulit dilalui kendaraan dan harus ditempuh berjalan kaki tak menyurutkan semangat para pengurus MUI Madina untuk berdakwah di dua desa itu.

Di Masjid Desa Pardomuan, kegiatan safari dakwah dimulai dengan pelaksanaan salat Jumat berjamaah. Ketua MUI Madina KH Muhammad Nasir bertindak sebagai khatib sekaligus penceramah.

Dalam khutbahnya, KH Muhammad Nasir membahas tafsir Al Quran surat Al Fajr serta pentingnya keseimbangan antara bekerja dan beribadah. Dia menekankan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga bekerja keras demi keberkahan hidup di dunia.

“Saudara-saudara sekalian, dalam Islam, keseimbangan antara bekerja dan beribadah sangatlah penting. Allah SWT tidak hanya memerintahkan kita untuk beribadah, tetapi juga untuk bekerja keras demi keberkahan hidup di dunia,” jelasnya.

Setelah salat Jumat, kegiatan dilanjutkan dengan pengajian dan diskusi keagamaan yang dihadiri sekitar 100 peserta dari Desa Pardomuan dan Desa Huta Bangun. Diskusi ini mengangkat tema-tema penting seperti masalah warisan dan berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam diskusi tersebut, KH Muhammad Nasir didampingi Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiah Ustadz Pardamean, Ketua Komisi Infokom Ahmad Salman Farid, serta dua anggota sekretariat MUI, Madid Mubarok Lubis dan Syamsuri.

Kehadiran tim dari MUI Madina ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang merindukan bimbingan keagamaan langsung dari para ulama. Selain itu, diskusi mengenai masalah warisan memberikan informasi yang berharga bagi masyarakat yang sering menghadapi kebingungan dalam pembagian harta warisan sesuai syariat Islam.

Sementara di Desa Huta Bangun, kegiatan safari dakwah juga berjalan lancar. Ketua Komisi Dakwah MUI Madina H. Mahyuddin Lubis bertindak sebagai khatib dan penceramah. Dia menyampaikan ceramah tentang pentingnya beramal salih dalam kehidupan sehari-hari.

Mahyuddin Lubis menjelaskan, beramal salih bukan hanya terbatas pada ibadah ritual, tetapi juga mencakup segala perbuatan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

“Beramal salih bukan hanya terbatas pada ibadah ritual semata. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain juga termasuk dalam kategori amal salih. Nabi Muhammad SAW bersabda, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” ungkapnya.

Kegiatan di Desa Huta Bangun juga dihadiri Ketua Komisi Fatwa H. Syamsir Batubara dan dua anggota sekretariat, Imam dan Reza. Kehadiran mereka menambah semangat masyarakat dalam mengikuti rangkaian kegiatan dakwah. Peserta dari kedua desa mengikuti kegiatan dengan penuh semangat menunjukkan betapa pentingnya keberadaan para ulama dalam membimbing mereka.

Kelompok Tani dan Hewan Qurban

Inti pertemuan itu tidak hanya pada ceramah dan pengajian, tetapi juga pada upaya MUI Madina meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program sosial. Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah pembentukan kelompok tani di kedua desa binaan.

MUI Madina berencana mengusahakan bantuan bibit, pupuk, dan peralatan pertanian untuk kelompok tani ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi mereka.

Selain itu, menjelang Idul Adha, MUI Madina mengupayakan pemberian hewan kurban berupa dua ekor lembu untuk Desa Pardomuan dan Desa Huta Bangun. Inisiatif ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antarwarga serta meningkatkan rasa kepedulian sosial di kalangan masyarakat.

Safari dakwah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di Desa Pardomuan dan Desa Huta Bangun. Melalui kegiatan ini, MUI Madina menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan dakwah ke pelosok negeri dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama serta sosial masyarakat di wilayah terpencil.

Kegiatan ini juga membuktikan bahwa sinergi antara ulama dan masyarakat adalah kunci utama dalam membangun umat Islam yang kuat dan berdaya saing.

Reporter: Sir/Rls

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...