Besok Ada Diskusi Tentang Madina di Medan

Mandailing Natal. StArtNews- Kalangan Milenial Kabupaten Mandailing Natal yang berada di kota Medan, Sumatra Utara, akan melaksanakan diskusi publik dalam menatap arah masa depan Mandailing Nata ke depan.
Diskusi ini dimotori oleh Forum Kajian Mandailing (FKM) dan akan diselenggarakan pada hari Senin tanggal 23 September 2019 mendatang di aula Yayasan UISU Medan.
Tema yang diangkat pada Forum diskusi publik ini, “Menatap Masa Depan Madina”. Sebagai naras umber dari kalangan Akademisi yakni Dr. Zulkifli B Lubis (USU), Pegiat dan Praktisi Hukum M. Amin Nasution, SH, MH (LBH Al-Amin/Jakarta), dan seorang mantan anggota DPRD kabupaten Mandailing Natal.
Chairman of Forum Kajian Mandailing yang juga Ketua Panitia Achmad Sandry Nasution, SH, M.Kn menyebutkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dicanangkan untuk daerah Mandailing Natal.
Adapun beberapa di antaranya pembangunan akses jalan ke pelosok desa terisolir, belum maksimalnya peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahkan masih ada desa-desa yang belum menikmati listrik sehingga produktivitas desa rendah dan membuat jumlah desa tertinggal jadi banyak di daerah ini.
“Mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai petani juga masih terpuruk karena harga-harga pertanian seperti karet dan lainnya tidak berpihak kepada mereka,” ujranya pada Sabtu (21/09/19).
Dia melihat kondisi seperti ini sangat mendesak untuk mendapat terobosan dari para pemimpin di Madina.
“Karena itulah diskusi publik ini digagas sebagai forum sederhana, tapi akan berusaha memberikan masukan positif kepada para calon pemimpin Mandailing Natal pada Pilkada yang berlangsung pada tahun 2020 nanti,” tuturnya.
FKM menilai, sejak Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berdiri sebagai daerah otonomi pada tahun 1998 yang saat ini sudah berusia 20 tahun secara faktual, dari sektor pembangunan secara fisik, tidak bisa dipungkiri daerah Mandailing Natal cukup maju, mempunyai gedung-gedung perkantoran pemerintahan daerah, instansi vertikal, dan kantor-kantor penunjang lainnya.
Meraka juga membandingkan dengan kabupaten lain setelah pemekaran daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal tergolong cepat dalam hal pembangunan insfrastruktur.
Namun, apabila ditelisik lebih lanjut terkait cita-cita otonomi daerah yakni untuk mempercepat kesejahteraan rakyat, temuan yang didapatkan terasa kontraproduktif dengan pembangunan insfrastrukur yang menggeliat.
Dari data BPS per 5 September 2019, FKM menemukan persentase penduduk miskin di Mandailing Natal sebesar 9,58 persen.
Reporter: Hasmar Lubis
Editor: Hanapi Lubis
Comments
This post currently has no comments.