Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Ja’far Sukhairi Nasution menjenguk bayi penderita gastroschisis yang baru lahir di RSUD Panyabungan, Rabu (1/9/2021) pagi. Gastroschisis adalah kelainan yang membuat bayi lahir dengan usus atau organ pencernaan lain berada di luar tubuh. Kondisi ini dapat dideteksi sejak masa kehamilan, tetapi bisa juga baru diketahui ketika bayi dilahirkan.
Dalam kunjungan itu, Sukhairi mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina akan mengusahakan biaya pengobatan bayi tersebut. Lantaran fasilitas peralatan yang kurang memadai di RSUD Panyabungan, kemungkinan bayi tersebut akan dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan, Sumatera Utara atau Kota Padang, Sumatera Barat.
“Pemerintah akan upayakan biaya pengobatannya. Kemungkinan juga akan dirujuk ke rumah sakit di Medan atau di Padang,” kata Sukhairi.
Untuk menangani bayi tersebut, Sukhairi menginstruksikan Direktur RSUD Panyabungan dan jajaran dokter untuk membentuk tim kecil guna menagani penyakit yang diderita bayi tersebut.
“Karena ini kasus sangat langka, tentu kemampuan dari rumah sakit kita tidak memadai. Tadi sudah saya perintahkan Pak Direktur dan jajaran dokter untuk membuat tim kecil. Tim kecil ini akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencarikan solusinya,” ujar Sukhairi.
Bayi tersebut lahir pada Selasa (31/8/2021) malam. Bayi itu merupakan anak ketiga dari pasangan US (27 tahun) dan AY (31 tahun), warga Btanggadis Jae, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal.
Di RSUD Panyabungan, bayi itu ditangani oleh dr. Ditho P. Daulay, Sp.A dan dr. Nazir Tambunan, Sp.B.
Menurut dr. Ditho P. Daulay, Sp.A , bayi tersebut menderita penyakit langka, karena proses pembentukan janin dalam kandungan mengalami kelainan. “Mungkin ada faktor gizi dan faktor lain dari ibunya, sehingga muncullah kondisi seperti itu,” katanya.
Meski demikian, Ditho membantah penyakit yang diderita bayi tersebut tidak berhubungan dengan zat mercury. “Tidak ada hubungannya dengan mercury,” tegasnya.
Dhito menegaskan penyakit tersebut terbilang penyakit langka. Sebab, dari 1.000 bayi yang baru lahir, belum tentu ada satu bayi yang menderita penyakit gastroschisis.
Sementara dr. Nazir Tambunan, Sp.B mengatakan penanganan bayi tersebut akan dirujuk ke rumah sakit lain yang tipenya lebih tinggi dan memiliki fasilitas yang lebih memadai.
Reporter: Ika Rodhiah