Cegah Gelombang PHK, Gus AMI Minta Pemerintah Ringankan Beban Pengusaha

Cegah Gelombang PHK, Gus AMI Minta Pemerintah Ringankan Beban Pengusaha

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI .

Jakarta, StartNews – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI meminta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada lapangan usaha yang paling terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatab Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli di Jawa-Bali. Gus AMI menilai langkah ini penting dilakukan agar tidak ada gelombang baru pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti di sektor usaha ritel dan restoran.

Berdasarkan panduan PPKM Darurat yang dirilis Kemenko Marives, pusat perbelanjaan/mal dan pusat perdagangan ditutup. Sementara restoran hanya bisa melayani pesan antar.

“Untuk sektor-sektor ini harus diperhatikan betul. Kalau perlu kasih mereka insentif agar tetap bertahan. Jangan tambah beban pelaku usaha, tapi sebaliknya harus diringankan,” kata Gus AMI dalam keterangan persnya, Minggu (4/7/2021).

Menurut dia, sektor manufaktur juga perlu diberi stimulus baru dalam berbagai bentuk seperti pinjaman berbunga rendah, penjaminan kredit hingga insentif pajak.

“Tujuannya bukan agar mereka berekspansi, melainkan agar mereka tidak melakukan PHK karyawan dan melakukan perekrutan kembali,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Terlebih untuk mengurangi risiko pandemi, lanjut Gus AMI, pengusaha sektor manufaktur akan memilih menggunakan sedikit tenaga kerja dan menambah kapasitas mesin. Hal yang tak kalah penting untuk mencegah PHK selama penerapan PPKM Darurat adalah memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu menyatakan, meski restoran masih boleh dibuka dan aktivitas produksi industri kritis diizinkan work from office 100 persen, mereka tetap tidak bisa bertahan jika tidak ada permintaan. Itu sebabnya, kehadiran dan kepedulian pemerintah bagi mereka tetap menjadi andalan.

“Pemerintah perlu mengintensifkan bansos dan stimulus terlebih untuk sektor-sektor paling terdampak seperti pariwisata, transportasi, ritel, dan lain-lain,” ungkapnya.

Reporter: Rls

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...