Medan, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan perusakan dan penebangan hutan makin banyak terjadi di daerah, khususnya di pinggiran Kabupaten Deliserdang. Dia mencontohkan hutan lindung di kawasan perkemahan Pramuka Sibolangit. Kerusakan hutan ini berdampak pada ekosistem di pinggiran daerah tersebut.
“Dahulu saya ke sana itu masih asri, dan ketika saya mengunjungi daerah itu sudah tidak pada fungsinya lagi. Saya lihat sudah banyak penebangan pohon dan ini sudah tidak bisa ditelorir,” kata Edy Rahmayadi saat menerima audiensi para aktivis dan penggiat kehutanan yang tergabung dalam Pokja PPS dan DKD di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Senin (13/9/2021).
Itu sebabnya, Edy Rahmayadi mengajak Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial (POKJA PPS) dan Dewan Kehutanan Daerah (DKD) Sumut untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam mengatasi permasalahan hutan yang kian menghawatirkan.
Hadir dalam audiensi tersebut, di antaranya Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto, Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar, Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Sumut Apri Dwi S, Ketua DKD Sumut Panut Hadisiswoyo serta pengurus Pokja PPS dan DKD lainnya.
“Saya ingin mengajak seluruh aktivis dan penggiat untuk membantu saya dalam mengatasi hutan ini. Hutan merupakan tempat dari koloni binatang buas dan hewan yang dilindungi. Dengan adanya Pokja ini diharapkan dapat memanfaatkan dan menjaga hutan untuk diberdayakan,” ucap Edy Rahmayadi.
Untuk itu, Edy juga meminta Pokja PPS dan DKD membuat program revitalisasi atau penanaman kembali hutan dengan tumbuhan yang bermanfaat, sehingga nantinya hasil tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Dengan adanya hasil, jadi rakyat yang akan menjaga hutan itu. Kemudian nanti juga saya akan buat acara untuk menginap dan tinggal di hutan, biar kita merasakan dan manfaat dari hutan itu,” katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto menjelaskan, Pokja PPS dan DKD adalah kumpulan aktivis dan penggiat kehutanan yang ada di Sumut, yang bertugas melakukan pendampingan dam bersinergi dengan OPD dalam peningkatan kesejateraan masyarakat dengan pemberian pengelolaan hutan.
Sementara Ketua DKD Sumut Panut Hadisiswoyo mengatakan permasalahan hutan di Sumut disebabkan perubahan kawasan hutan untuk pemukiman dan pertanian yang dibuka sangat luas. “Kemudian muncul persoalan politik, karena kondisi tersebut,” katanya.
Panut menyarankan dalam mengatasi permasalahan ini, Pemprov Sumut perlu segera membuat regulasi dan ketentuan hukum (Perda) yang sebelumnya harus dikomunikasikan pada Kementerian Kehutanan yang saat ini mengelola penuh kawasan hutan di Indonesia.
Reporter: Rls
The post Edy Rahmayadi Sebut Kerusakan Hutan Makin Banyak di Daerah first appeared on Start News.