Jakarta, StartNews – Selama empat hari operasi premanisme digelar, Polda Sumatera Utara telah menangkap 696 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 20 orang dinyatakan terlibat kasus premanisme. Delapan perkara di antaranya masuk penyidikan, sementara 12 lainnya diberi pembinaan.
Dari 696 orang yang ditangkap, sebanyak 676 di antaranya ditangkap terkait kasus pungli. “Ada 20 perkara yang dilanjutkan ke penyidikan, sementara 656 lainnya diberikan pembinaan,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta.
Selama empat hari operasi premanisme berjalan, menurut Rusdi Hartono, Polri telah mengamankan sebanyak 3.823 orang. Penangkapan paling banyak terjadi di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, yakni 922 orang. Sebanyak 473 orang terkait pungli dan 449 kasus premanisme. Dari kasus premanisme, ada 4 yang masuk penyidikan, sisanya diberi pembinaan.
BACA JUGA:
Berantas Pungli, Polri Lanjutkan Operasi Penangkapan Preman
Di wilayah hukum Polda Jawa Barat, ada 894 orang yang ditangkap. Sebanyak 348 di antaranya terkait kasus premanisme. Sebanyak 168 masuk penyidikan dan 180 diberi pembinaan. Kemudian 546 lainnya ditangkap lantaran terlibat kasus pungutan liar. Dari jumlah itu, 92 kasus disidik dan 454 diberi pembinaan.
Di wilayah hukum Polda Banten, Rusdi mengungkapkan, ada 643 orang yang ditangkap. Dalam perkara ini, 600 orang ditangkap terkait premanisme dan diberi pembinaan untuk keseluruhan. Sementara 43 lainnya ditangkap terkait pungli dan dibina.
Di wilayah Polda Jawa Timur, lanjut Rusdi, polisi menangkap 386 orang. Sebanyak 210 orang terkait premanisme dengan 73 perkara disidik dan 137 diberi pembinaan. Sementara 176 orang ditangkap terkait kasus pungli.
Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, kata Rusdi, ada 137 orang yang ditangkap terkait kasus premanisme dengan 13 perkara disidik dan 124 lainnya diberi pembinaan. Sementara 145 orang lainnya ditangkap terkait kasus pungli dengan jumlah perkara yang disidik 16 dan 129 orang lainnya diberi pembinaan.
Reporter: Sir