Guru Honorer  Madina : “Kami Pahlawan Tanpa Gaji “

Guru Honorer Madina : “Kami Pahlawan Tanpa Gaji “

Panyabungan.StArtNews- “Kami bukan saja pahlawan tanpa tanda jasa,  tapi kami sudah menjadi pahlawan tanpa gaji.  Itulah yang kami alami sekitar 322 guru honorer di Kab.  Mandailing Natal.  11 bulan tidak pernah gajian, begitupun kami tetap bersabar mendidik anak bangsa”.

Hal itu dikatakan salah seorang juru bicara perwakilan guru honorer di hadapan anggota DPRD Madina saat di terima untuk menyampaikan aspirasi karena 11 bulan tidak pernah terima gaji.

Ditambahkannya,  hati kami semakin perih ketika anak-anak kami meminta jajan.  Selama ini untuk biaya rumah tangga dan transportasi ke sekolah terpaksa kami mengutang kesana kemari.  Kami tidak menyalahkan Dinas Pendidikan Madina,  tapi tolong perjuangkan nasib guru honor ini.

Sedangkan salah seorang perwakilan guru honorer, Desi Purnama menyampaikan, beberapa hari lalu pihaknya sudah menjumpai UPT Dinas Pendidikan Padang Sidempuan sebagai perwakilan Dinas Pendidikan Provsu. Dari situ dapat informasi bahwa SK guru akan diterima Desember dengan nilai pembayaran honor Rp.40/ jam. Sedangkan honor yang akan dibayarkan bulan Juli – Desember 2017.

Dikatakan Desi Purnama, setelah dihitung-hitung besaran honor 40 jam itu Rp. 450.000 – 500.000.  Angka ini tergolong cukup kecil dibandingkan honor sebelumnya yang mencapai Rp.1.000.000. Apakah penurunan menjadi Rp.450.000 ini realistis, tanyanya kepada anggota DPRD Madina.

Ditambahkannya,  kalau memang honor yang dibayarkan hanya bulan Juli-Desember,  lantas honor bulan Januari – Juni 2017 bagaimana.  Apakah yang enam bulan itu tidak dibayar atau raib begitu saja. Kami minta kepada anggota DPRD Madina agar segera membantu kami menuntaskan masalah honor ini.

Sedangkan perwakilan Dinas Pendidikan Madina, Dollar Afrianto menyampaikan, Pemkab Madina dalam hal ini telah menganggarkan pembayaran honor ini berupa bentuk hibah dalam APBD Madina sebesar Rp.3,8 M. Masalahnya, sampai saat ini belum keluarnya SK honorer dari Provinsi, sehinga dana hibah tersebut belum bisa diambil dari APBD Madina. Pihaknya dari Dinas Pendidikan Madina sudah berulang kali koordinasi dengan pihak Provsu, namun belum tuntas.

Sedangkan anggota DPRD Madina, Bahri Efendi Hasibuan mengusulkan agar membentuk Tim untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, banyak sekali masalah yang  harus dituntaskan, mulai dari  honor yang belum dibayarkan sebanyak 11 bulan,  sampai nasib guru honorer ini  di tahun tahun berikutnya.
Reporter : Lokot Husda Lubis

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...