Kotanopan, StartNews – Harga beras di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus naik dalam sebulan terakhir. Kenaikan harga bahan pokok itu dipicu berkurangnya hasil panen petani padi pada musim ini dan mahalnya harga gabah kering yang mencapai Rp6.200 per kilogram.
Pantauan StartNews di pasar pada Rabu (8/2/2023), harga beras jenis 64 ukuran karung 10 kilogram mencapai Rp120 ribu sampai 125 ribu. Padahal, bulan lalu harganya masih berkisar Rp100 ribu.
Untuk beras jenis C4 ukuran karung 10 kilogram seharga Rp130 ribu. Bulan lalu, harganya masih Rp110 ribu. Jadi, kenaikan harga beras ukuran 10 kilogram dalam sebulan terakhir mencapai Rp20 ribu.
Naiknya harga beras ini tentunya memberatkan warga, terutaama dari kalangan ekonomi pas-pasan. Warga berharap pemerintah memantau harga beras ini agar bisa kembali turun. Ironisnya, saat ini musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Madina seperti di kawasan Mandailing Julu. Namun, kenyataannya harga beras justru naik.
Henni Harahap, warga Kotanopan yang dijumpai saat membeli beras di salah satu agen beras, mengatakan beras jenis 64 yang dibelinya seharga Rp120 ribu untuk ukuran karung 10 kilogram. Harga ini naik Rp20 ribu dibandingkan bulan lalu yang masih Rp100 ribu. Henni berharap harga beras turun kembali agar tidak menyulitkan keluarganya.
Kenaikan harga beras itu dibenarkan Ucok Manambin. Pedagang beras di Kotanopan ini menjual dua jenis beras, yaitu beras jenis 64 ukuran 10 kilogram seharga Rp120 ribu hingga Rp125 ribu. Untuk jenis beras C4, dia menjualnya seharga Rp130 ribu.
Menurut Ucok Manambin, harga beras naik, karena produktivitas petani padi berkurang pada musim ini. Banyak petani beralih ke tanaman jagung. Selain itu, harga gabah kering mahal dan sulit didapatkan.
Reporter: Lokot Husda Lubis