Harga Cabai, Bawang, dan Tomat Mulai Meroket

Harga Cabai, Bawang, dan Tomat Mulai Meroket

harga-cabai-bawang-dan-tomat-mulai-meroket

Menjelang Natal dan tahun baru, perlu diwaspadai kenaikan harga pangan. Pasalnya, gelagat kenaikan harga sudah mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir, dan diperkirakan terus berlanjut hingga Natal dan tahun baru.

Setiap hari, harga sejumlah komoditas pangan mulai naik. Lonjakan harga yang paling terasa pada harga cabai merah, bawang merah, dan tomat. Seorang pedagang sayuran di pasar tradisional Karya Jaya, Titikuning, Roy menyebutkan, ia terpaksa menaikkan harga jual ketiga komoditas pangan tersebut.

Untuk cabai merah dijual Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya Rp40 ribu. Sedangkan bawang merah, sebelumnya hanya Rp20 ribu, kini menjadi Rp35 ribu per kilogram. Sementara tomat, dari Rp4 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram.

“Naiknya harga cabai, bawang, dan tomat ini, disebabkan karena minimnya pasokan dari petani beberapa daerah. Satu di antaranya dari Tanah Karo, yang belakangan Gunung Sinabung erupsi kembali. Selain itu, disebabkan juga dampak dari pengaruh cuaca, seperti hujan, sehingga mengakibatkan distribusi tidak lancar,” ungkap Roy.

Sementara ekonom Sumut, Gunawan Benjamin menyatakan, sebaiknya pemerintah melakukan sidak untuk sejumlah kebutuhan pokok masyarakat. Sebab, sejumlah komoditas pangan berpeluang mengalami kenaikan lantaran Desember dan Januari kerap identik dengan laju inflasi yang lumayan besar. “Satu yang perlu diwaspadai adalah harga telur ayam yang berpeluang mengalami kenaikan. Harga telur ini sangat sensitif di saat perayaan keagamaan. Sejauh ini, harganya dari kisaran Rp18.000 per kilogram menjadi Rp19.200,” bebernya.

Selain telur ayam, sambung Gunawan, harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan. Dari yang sebelumnya Rp11.000, menjadi Rp12.000 per kilogram. “Jadi, memang ada kecenderungan banyak komoditas pangan berpeluang mengalami kenaikan di Desember ini. Sebelum terlambat, sebaiknya pemerintah segera mengambil tindakan-tindakan yang dirasa perlu menjaga stabilitas harga,” cetus ekonom jebolan Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta ini.

Gunawan juga mengatakan, laju tekanan inflasi Sumut dalam beberapa bulan terakhir sangat buruk sekali. Selama tahun berjalan, sudah terakumulasi laju inflasi sebesar 6,13 persen. Inflasi ini di atas target Bank Indonesia 4,5 persen. Jadi jangan sampai pada Desember ini Sumut kembali kebobolan. (ris/saz)

Sumber : sumutpos.co

Editor : Hanapi Lubis

 

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...