Idap Penyakit ‘Aneh’ Kulit Dua Anak di Rao-rao Panjaringan Madina Melepuh

9 Januari 2019 1360 Views

Mandailing Natal, StArtNews- Idap penyakit aneh, kulit kaki dua anak di Desa Rao-rao Panjaringan Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melepuh dan terkelupas.

Kedua anak tersebut Muhammad Haikal Nasution (7) tahun dan adiknya Habibah Zakira Nasution (1) tahun anak dari pasangan Chairunnisa Rangkuti dan Sahnan Nasution.

Saat disambangi StArtNews orang tua kedua anak tersebut menuturkan penyakit aneh yang menyerang anaknya sudah sejak lahir.

“Penyakit aneh, seperti gatal-gatal yang diidap anak saya ini bawaan sejak lahir,”kata Chairunnisa Rangkuti kepada StArtNews, Senin (7/1/2019).

“Untuk pengobatan, sudah kami lakukan untuk kesembuhan kedua anak kami, hingga kemarin sempat dibawa berobat ke Medan dan hasilnya dokter angkat tangan untuk menangani sehingga kami putuskan untuk dibawa pulang”, ujarnya.

Karena kekurangan biaya untuk berobat kedua anak ini tidak mendapat penanganan medis, sehingga kedua orang tua berharap uluran tangan dermawan.

Sangat sedih serasa tidak ada yang memperdulikan kondisi mereka, “pak tidak ada yang peduli sama kami, jangankan untuk membantu kami, menjenguk kamipun tidak ada”, tuturnya.

“Saya sangat mengharapkan bantuan para dermawan untuk dapat meringankan beban kami, yang kami harapkan hanya popok bayi dan susu untuk si kecil, ataupun ada yang tahu bagaimana cara mengobati kedua anak kami ini karena si kakak Muhammad Haikal Nasution sudah 7 tahun, ini seharusnya dia sudah bisa sekolah tahun ini tapi dia tidak mau sebab dia malu katanya”, sebut ibu ini mengakhiri.

Sementara Kadis Kesehatan Madina Dr. Syarifuddin saat dikonfirmasi menyampaikan, setelah mengetahui kasus ini langsung memerintahkan anggotanya mengecek ke lokasi.

“Sudah saya perintahkan Kabid yang menanganinya ke Desa Rao-rao panjaringan Kecamatan Tambangan, untuk hasil nanti akan disampaikan kepada kawan-kawan media apa penyebab penyakit tersebut dan akan ditangani secepatnya.

Reporter : Putra Saima

Editor : Hanapi Lubis