Siabu, StartNews – Saluran primer irigasi Batang Angkola jebol, tepatnya di titik BBA2-BBA3 Desa Aekbadak, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Akibatnya, seluas 4.000 hektare lahan pertanian di Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terancam kekeringan karena ada suplai air.
Selain wilayah Madina, seperti diberitakan antaranews.com, dampak saluran primer irigasi itu juga dirasakan para petani di Desa Aekbadak.
Akibat kerusakan berat saluran irigasi itu, para petani di dua kabupaten ini banyak yang mengalih-fungsikan lahannya dari bercocok tanam padi menjadi kebun. Meski demikian, para petani berharap pemerintah segera memperbaikin saluran irigasi yang rusak itu.
Saluran irigasi itu jebol sepanjang 50 meter akibat tergerus Sungai Batang Angkola pada Desember 2022. Para petani meminta Balai Wilayah Sungai Sumatera II turun tangan untuk memperbaiki saluran irigasi itu.
Hingga kini belum ada pejabat Balai Wilayah Sungai Sumatera II yang memberi penjelasan terkait saluran irigasi yang jebol itu.
Namun, penyuluh pertanian di Kecamatan Siabu, Kholidah, mengatakan saluran irigasi yang rusak sudah diperbaiki sementara oleh dinas terkait.
“Suplai air sampai saat ini normal meskipun sedikit mengalami penurunan debit air. Para petani yang di sejumlah lokasi di Kecamatan Siabu sudah bisa bercocok tanam padi,” katanya.
Reporter: Sir/Ant