Irwan Daulay : Longgarnya Pengawasan Pemerintah Membuat CSR Madina Hanya Dinikmati Oknum-oknum Tertentu

Irwan Daulay : Longgarnya Pengawasan Pemerintah Membuat CSR Madina Hanya Dinikmati Oknum-oknum Tertentu

Panyabungan.StArtNews- Persoalan CSR di Kabupaten Mandailing Natal pantas ditelusuri terutama bagi perusahaan-perusahaan yang mengandalkan SDA Mandailing Natal sebagai fokus usahanya. Hal ini dikatakan Irwan Dauly selaku Pemerhati Mandailing Natal pada StArtNews.

Dikatakannya bahwa Berdasarkan UU PT no 40 thn 2007 pasal 74, perusahaan wajib memberikan kintribusi terhasap persoalan sosial di wliyah perusahaan tersebut.

Irwan Daulay mencontohkan , di negara maju urusan CSR ini menjadi penilaian tersendiri akan layak tidaknya produk-produk tersebut dikonsumsi.

Bagi Mandailing Natal papar Irwan Daulay, urusan CSR ini dirasa masih sebatas wacana saja, sementara sudah banyak perusahaan perusahaan  besar sudah lama menikmati hasil-hasil SDA (Sumber Daya Alam) Mandailing Natal tersebut seperti   perusahaan sawit, tambang emas, kayu gelondongan dan lainnya

Namun dalam kenyataannya tidak berhasil memberi dampak kesejahteraan di lingkungan perusahaan tersebut, hal ini terjadi akibat longgarnya pengawasan pemerintah dalam tataran implemntasinya.

Yang kita dengar kata Irwan Daulay hanya oknum-oknum tertentu yang menikmatinya, jikapun ada, sementara CSR tersebut sebenarnya upaya sinergis perusahaan terhadap kelanjutan usahanya, karna perusahaan tidak semata mencari profit lebih jauh dari itu. Ada masalah-masalah sosial yang harus direspon agar tercipta stabilitas berusaha, bahkan kelestarian Lingkungan hidup juga menjadi point penting dari program ini, hal ini sudah lama diterapkan PT RAPP di Riau dengan konsep 3P (People, Planet, Profit). Jelas Irwan Daulay.

Oleh karna itu kata Irwan Daulay  Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dan DPRD nya harus bergerak cepat merumuskan strategi optimalisasi CSR baik melaui Perda yang tegas maupun dengan upaya-upaya Intermediasi dan negosiasi dengan pihak perusahaan, apalagi kondisi ekonomi Mandailing Natal yang saat ini sedang stagnan, momennya sangat pas, pihak perusahaan diajak untuk sama2 memikirkan agar persoalan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan dapat segera dientaskan, karna hal ini juga bagian dari kepentingan mereka dalam keberlanjutan usaha, mereka butuh stabilitas, karena stabilitas itu dalam bisnis modern termasuk kategori barang modal.

Dari data StArtNews ada belasan perusahaan yang wajib mengeluarkan CSR nya di Mandailing Natal namun sejauh ini pihak perusahaan masih menyalurkan langsung CSR tersebut. Sementara Pemda Mandailing Natal diketahui hanya sifat koordinasi.

Reporter : Hanapi Lubis

Editor : Hanapi  Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...