Kamera Dirampas Wartawan Dianiaya

Kamera Dirampas Wartawan Dianiaya

4START NEWS – PALUTA – Rupanya pada saat aksi demo berujung ricuh di halaman kantor Pemkab Paluta, Selasa (29/12) kemarin, Abdul Rahman (25) salah seorang wartawan TV nasional (kontributor,red) ikut menjadi korban pemukulan oknum polisi.

Mirisnya, pria yang sudah menyebutkan identitas itu malah dipukul, ditendang dan dilontarkan kata-kata yang tidak pantas.

“Waktu itu saya sedang melakukan peliputan, tiba-tiba saja suasana berubah ricuh dan saya terus mengambil gambar. Lalu datang polisi dan langsung memukuli saya,” ungkap Abdul Rahman sambil menahan sakit dan menujukkan pakaiannya yang kotor bekas tendangan yang diakuinya dilakukan beberapa oknum polisi, Selasa (29/12) kemarin di ruangan Reskrim Mapolres Tapsel.

Pantauan Kru Koran ini, Selasa (29/12) kemarin, Abdul Rahman tampak diamankan bersama beberapa demonstran lainnya di ruangan Sat Reskrim Polres Tapsel. Sambil menahan sakit dibagian kaki kiri dan dadanya, wartawan dari salah satu media elektronik (MNC Group, red)  itu menceritakan kronologis yang menimpanya.

Selasa (29/12) sekitar pukul 12.00 WIB kemarin, ia melakukan peliputan terkait adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara (AMPUN) Tabagsel yang berlangsung di halaman kantor Pemkab Paluta.

Mulanya, ujar Rahman, suasana demo yang menuntut penyelesaian masalah terkait lahan di Desa Batang Pane Kecamatan Padangbolak, Paluta itu berlangsung aman dan kondusif. Namun, disaat demonstran meminta Bupati Paluta Bahrum Harahap untuk menemui dan menaggapi tuntutan tersebut secara langsung, tiba-tiba saja suasana berubah ricuh.

“Saya lihat kerumunan mahasiswa tiba-tiba berlarian, saya juga tidak tahu apa penyebabnya. Waktu itu saya terus mengambil gambar, sambil terus ikut mengejar dan mangabadikan aksi kejar-kejaran antara pihak petugas yaitu polisi dan Satpol PP dengan para pengunjuk rasa,” ujar pria warga Batang Onang Paluta tersebut.

Tiba-tiba saja, jelasnya, ketika sedang mengambil gambar, Rahman didatangi sejumlah oknum polisi berseragam yang dilengkapi dengan peralatan Dalmas. Saat itu, ia sempat ditanya oleh oknum polisi tersebut perihal kegiatannya yang menggunakan kamera video dan mengambil gambar kericuhan.

Bahkan, Rahman mengaku, ia sudah menyebutkan identitasnya kepada petugas tersebut. Namun, bukannya malah dibiarkan menjalankan tugas jurnalistiknya, ayah anak satu itu malah ditarik-tarik dan ditendangi sambil dilontarkan kata-kata kasar.

“Ngapain kau video kan, enggak peduli kami kau wartawan,” ucapnya menirukan kata-kata petugas yang menarik dan menendanginya.

Mirisnya lagi, kamera Rahman pun diambil paksa polisi sambil menariknya ke mobil petugas. Bahkan, sesampai di mobil Rahman juga mengaku kembali mendapat kekerasan dengan cara dipijak dan ditendangi petugas.

“Kamera saya diambil mereka (polisi,red), terus mereka mengancam mau memijak-mijak kamera saya. Dan sakitnya lagi, sudah dibawa ke mobil, disitu saya dipijak-pijak mereka lagi,” ujarnya sedih dan mengaku diperlakukan tidak manusiawi dan selanjutnya dibawa rekan wartawan dan pihak Polres Tapsel untuk mengobati lukanya.

Sementara itu, Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana SIK MCTP melalui Kasat Reskrim AKP Jama K Purba menyampaikan permohan maaf terkait adanya insiden tersebut. Kasat memaparkan, menurut info yang ia terima dari petugas saat bentrok di lapangan diketahui, ada pihak yang sengaja memancing keributan dengan cara melempar batu kepada petugas, sehingga situasi ricuh terjadi.

“Jadi kita sudah selidiki ada pihak (provokator, red) yang sengaja memancing kerusuhan dengan cara melempar petugas lebih dulu,” terangnya.

Begitu juga, soal adanya aksi kekerasan yang dialami Rahman, Kasat menjelaskan, situasi saat itu sulit dikendalikan dan menyebabkan Rahman juga ikut menjadi korban.

“Jadi situasional yang membuat kondisi seperti itu, begitupun kita akan coba runut kembali bagaimana kronologis kejadian yang sebenarnya. Soal luka yang dialami wartawan sudah kita bawa berobat, begitu juga dengan kameranya akan kita ganti,” tukasnya sembari menyampaikan permohonan maaf dari Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana.

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...