Kapolres Madina Napak Tilas di Rumah Tempat Lahir Jenderal Besar Abdul Haris Nasution

Kapolres Madina Napak Tilas di Rumah Tempat Lahir Jenderal Besar Abdul Haris Nasution

Kotanopan, StartNews Untuk mengenang kembali Jenderal Besar Abdul Haris Nasution sebagai salah satu korban Gerakan 30 S- PKI, Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidik mengunjungi rumah tempat lahir Jenderal Abdul Haris Nasution di Desa Hutapungkut Jae, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Madina, Sumatera Utara, Jumat (30/9/2022).

Kedatangan Kapolres dan rombongan disambut Kapolsek Kotanopan AKP Budi Sihombing, Kepala Desa Hutapungkut Jae Bahren Lubis, dan keluarga besar Jenderal Abdul Haris Nasution yang tinggal di Hutapungkut Jae, Yusuf Nasution dan Mudani Lubis.

Kapolres memasuki rumah tempat lahir Jenderal Abdul Haris Nasution dan langsung melihat secara dekat ruang tamu, kamar, dan dapur. Rumah yang terbuat dari kayu yang diperkirakan berusia 100 tahun itu cukup sederhana.

Sedangkan di dinding kamar ruang tamu dipajang foto-foto Jenderal Abdul Haris Nasution dan keluarga. Satu per satu poto tersebut dilihat Kapolres. Begitu juga dengan tarombo atau tulisan garis keturunan Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dia baca dengan teliti.

Usai melihat ruangan rumah panggung ini, Kapolres menuju rumah Partomuan yang juga merupakan rumah Abdul Haris Nasution. Di dalam rumah yang rencananya akan dibuat perpusatkaan ini berjejer buku-buku hasil tulisan Jenderal Abdul Haris Nasution. Buku-buku yang  judulnya mencapai puluhan itu tersusun rapi di atas rak yang sudah disediakan.

Kapolres juga sempat membaca dan dan melihat buku karangan Jenderal Besar Abdul Haris Nasuton. Mulai dari judul buku Dwi Fungsi ABRI, Pokok-pokok Perang Gerilya, Peristiwa 1 Oktober, dan Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dan Perjuangan Mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Reza menyatakan kedatangannya ke rumah tempat lahirnya Jenderal Besar Abdul Haris Nasution untuk mengenang kembali peristiwa tanggal 30 September 1965. Saat itu, Jenderal Abdul Haris Nasution merupakan salah satu korban G-30 S-PKI.

Reza mengatakan di rumah inilah Jenderal Abdul Haris Nasution dilahirkan. Untuk itu,  dia dan rombongan datang untuk napak tilas mengenang jasa-jasa almarhum Jenderal Besar Abdul Haris Nasution yang menjadi korban peristiwa G-30-S PKI  bersama putri kandungnya dan ajudannya Kapten Tandean yang menjadi pahlawan revolusi.  Selain itu, phaknya juga ingin bersilaturahim dengan keluarga besar Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.

“Kami melihat kondisi rumah tempat lahir Abdul Haris Nasution ini masih asli dan terawat. Walaupun ada beberapa bagian yang perlu perbaikan.  Namun, secara umum semuanya masih terawat karena di sini masih ada yang tinggal keluarga besar Abdul Haris Nasution,” katanya.

“Sebagai bangsa yang besar, kita tidak boleh melupakan sejarah dan tidak boleh melupakan jasa-jasa pahlawan. Kita juga jangan sama sekali lupa bahwa di negara kita ini tahun 1965 pernah terjadi suatu pemberontakan upaya mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis,” imbuhnya.

Kapolres mengimbau warga agar tetap  mewaspadai upaya-upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Masyarakat Mandailing Natal juga harus waspada dan tetap bisa mendeteksi upaya-upaya kelompk lain untuk mengganti ideologi negara ini.

Reporter: Lokot Husda Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...