menu Home chevron_right
Inspirasi Anda

Kisah Haru Kakek Penjual Kertas Doa

Ade | 6 Februari 2016
Kisah ini sungguh menginspirasi bagi kita semua. Itu diperlihatkan pada sang kakek tua itu. Meski tubuhnya tak sekuat dulu untuk bekerja, namun ia mencari rezeki halal demi menafkahi keluarga.

664xauto-kisah-haru-kakek-penjual-kertas-doa-160125cINSPIRASI ANDA- Sosok kakek tua duduk bersandar di koridor kuning di Pasar Blauran, Surabaya. Memakai peci hitam sambil mengenggam kertas putih. Terlihat tubuhnya lemah dengan kulit disekujur badan tak lagi kencang.

Ternyata kakek tua itu si penjual secarik kertas berisi doa. Kumpulan doa untuk keselamatan dan keharmonisan rumah tangga.

Siapapun yang membeli kertas doa itu, sang kakek menganjurkan untuk membacanya dan menghayati agar rumah tangga selalu harmonis dunia akhirat.

Kisah ini sungguh menginspirasi bagi kita semua. Itu diperlihatkan pada sang kakek tua itu. Meski tubuhnya tak sekuat dulu untuk bekerja, namun ia mencari rezeki halal demi menafkahi keluarga.

Anda akan tercengang ketika mengetahui bahwa si kakek menjual kertas itu dengan harga seikhlasnya.

Siapapun yang melihat kakek penjual kertas doa itu akan terhenyak dan mendapat pelajaran. Bagaimana dengan usia yang tak lagi muda, semangat kakek berjualan agar tidak mengemis begitu tinggi.

Meski tidak membutuhkan apa yang ia jual, banyak orang merasa iba padanya dengan memberikan beberapa rupiah untuk ‘membeli’ secari kertas itu. Ketika ada seorang anak muda yang tiba-tiba menghampiri dan membelanjakan uangnya untuk membeli kertas doa, sang kakek benar-benar terlihat gembira.

“Terima kasih, nak, terima kasih. Jika kamu sudah berumah tangga, bacalah doa ini agar keluargamu selamat,” ujarnya.

Keinginannya untuk tidak mengemis sangat tinggi sehingga ia berdagang seadanya dan semampunya. Meskipun dengan selembar kertas doa. Saat keterbatasan usia dan kemampuan, seorang bermental kecil akan memilih meminta-minta daripada berusaha. Apa yang dilakukan oleh kakek penjual kertas doa tersebut patut diapresiasi, setidaknya karena beliau tidak memilih jalan mengemis.

Jika Anda mampir membeli buku atau apapun di pasar Blauran, tengoklah di pintu masuk pasar. Sempatkanlah menghampirinya dan belilah dagangan si kakek berapapun yang Anda mampu. Semoga hal ini juga bisa membuat semangat kita kembali tumbuh setelah melihat semangat yang besar dari kakek penjual kertas doa.

Komentar Anda

komentar

Written by Ade

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses


  • Acara Saat Ini
  • Acara Akan Datang



  • play_circle_filled

    Streaming StArt 102.6 FM Panyabungan

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play

Hak Cipta @Redaksi