KOMP Tabagsel Demo Kejari Tapsel Terkait Kasus Dugaan Korupsi di BUMD

Tapsel, StartNews – Sejumlah aktivis yang menamakan diri Konsorsium Mahasiswa dan Pemuda (KOMP) Tapanuli bagian selatan (Tabagsel) mendesak Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan (Tapsel) segera menahan tersangka kasus dugaan korupsi miliaran rupiah di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Tapanuli Selatan Membangun (TSM).
Desakan itu disuarakan aktivis KOMP Tabagsel saat berunjuk rasa di kantor Kejari Tapsel, Rabu (16/4/2025). Setelah itu, mereka melanjutkan aksi ke Kantor DPRD Tapsel dan Kantor Bupati Tapsel.
Presidium KOMP Tabagsel Ady Syahputra Husni Nasution mengatakan dugaan korupsi miliaran rupiah di BUMD PT TSM telah diselidiki Kejaksaan Negeri Tapsel, yakni terkait pabrik kapur tohor dan budidaya ayam petelur. Statusnya sudah masuk tahap penyidikan.
“Hari ini KOMP Tabagsel menggelar aksi unjuk rasa yang kedua kalinya, sekaligus pasang badan untuk terus memantau dan mengikuti perkembangan kasus dugaan korupsi di BUMD PT TSM,” tegasnya.
Hasil investigasi KOMP Tabagsel, ada kejanggalan pada pengadaan lahan pabrik kapur dan budidaya ayam petelur. Dibeli dari pemilik awal oleh oknum yang masih berkaitan dengan pengurus PT TSM. Kemudian disewakan selama 10 tahun ke PT TSM.
Penyewaan lahan diduga tanpa ada kajian, konsultan, dan penilaian dari pihak apraiser atau jasa penilai publik. Biaya persiapan lahan mulai dari perataan lokasi, pembangunan akses jalan, dan parkir menelan anggaran Rp500 juta.
“Biaya tersebut justru malah lebih mahal dari sewa lahan yang hanya Rp374 juta per 10 tahun. Juga lebih besar dari harga tanah yang dibeli dari pemilik lahan awal, yaitu Rp300 juta,” jelas Ady Syahputra.
Pembangunan bangunan di atas lahan bernilai miliaran rupiah oleh PT TSM, seperti konstruksi kandang Rp1,9 miliar, instalasi kandang Rp1,9 miliar, gudang 1,5 miliar, kantor berikut mess karyawan dan lainya sebesar Rp1 miliar. Semua itu dilakukan tanpa proses kajian konsultan dan tanpa tender (lelang).
“Seluruh bangunan yang bernilai miliaran tersebut tidak menjadi aset PT TSM, karena dibangun di lahan yang statusnya sewa. Kemudian seluruh bangunan konstruksi itu tidak memiliki izin lingkungan dan persetujuan bangunan gedung atau IMB,” urainya.
KOMP Tabagsel menduga pengadaan ayam petelur terjadi mark-up atau penggelembungan harga. Â Sehingga, bupati Tapsel saat dijabat Dolly Pasaribu telah meminta direktur TSM menghentikan segala kegiatan agar tidak menambah kerugian keuangan negara.
Kejanggalan-kejanggalan tersebut menjadi dasar KOMP Tabagsel untuk meminta Kejari Tapsel segera menetapkan dan menahan tersangka dugaan korupsi di BUMD PT TSM. Â Kemudian secara transparan memublikasikan perkembangan penanganan kasus.
“Usut tuntas dugaan korupsi yang diduga melibatkan sejumlah oknum seperti MYH, YH, AYH, dan pembeli atau pemilik yang menyewakan tanah kepada PT TSM,” kata Ady dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejari Tapsel.
Sementara di Kantor DPRD Tapsel, mereka menuntut dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan manajemen PT TSM terkait kasus dugaan mark-up dan KKN proyek pabrik kapur tohor dan budidaya ayam petelur.
Mereka meminta DPRD Tapsel merekomendasikan pemberhentian dan pemecatan seluruh jajaran manajemen PT TSM yang terlibat. Juga merekomendasi pengusutan tuntas kasus dugaan korupsi di tubuh BUMD PT TSM.
Di Kantor Bupati Tapsel, mereka meminta Bupati Tapsel sebagai pemegang saham mutlak PT TSM memberhentikan manajemen PT TSM yang terlibat. Juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk penggantian manajemen.
Kemudian, meminta bupati Tapsel merekomendasikan pengusutan tuntas dugaan penggelembungan harga ayam petelur dan pembangunan pabrik kapur tohor ke aparat penegak hukum.
Reporter: Lily Lubis
Comments
This post currently has no comments.