Mandailing Natal, StArtNews-Mendukung produksi dan pengembangan kopi di Kabupaten Mandailing Natal, Bank Indonesia (BI) perwakilan Sibolga, membangun rumah Produksi Kopi di Mandailing Natal.
Pembangunan Rumah produksi kopi Madina ini merupakan program sosial Bank Indonesia tematik 2019, Rabu (30/10).
Peresmian rumah produksi kopi Madina untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perintis Harapan ini dilaksanakan, Selasa (30/10/) di Desa Salambue, Kecamatan Panyabungan, dihadiri Bupati Mandailing Natal Drs. Dahlan Hasan Nasution, anggota DPRD, pimpinan OPD, penggiat kopi, petani kopi, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Kepala perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Suti Masniari Nasution, menyampaikan kondisi perekonomian nasional saat ini sangat dipengaruhi kondisi global yang tidak menentu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut berbagai langkah telah dilakukan oleh BI salah satunya dengan menggerakkan perekonomian dengan program sosial.
“Madina sangat subur, komoditas kopi dinilai bisa menggerakkan perekonomian dan menekan defisit neraca perdagangan,” ujarnya.
Ia menyebutkan diliriknya komoditas kopi ini juga bagian dari pengembalian kejayaan kopi Mandailing.
Sementara itu, Bupati Mandailing Natal, Drs. Dahlan Hasan Nasution, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan rumah produksi kopi yang diberikan Bank Indonesia.
Dengan adanya bangunan ini kepada para masyarakat penggiat kopi diminta agar tidak surut dalam meningkatkan mutu produk sehingga ke depan dapat membawa manfaat bagi masyatakat kopi di Madina.
“Kuantitas dan kualitas kopi Mandailing harus kita jaga dan ditingkatkan,” harapnya.
Mengingat bantuan rumah produksi ini tidaklah mudah untuk itu Bupati meminta agar bangunan tersebut dijaga dan dirawat dengan baik.
Bupati menyebutkan, selain sudah sudah menjadi trend di kalangan penikmat kopi, komoditas kopi ini juga telah menjadi penopang perekonomian bangsa.
Untuk mengembalikan kejayaan kopi Mandailing Pemerintah Kabupaten saat ini telah mengupayakan pembukaan lahan perkebunan kopi di daerah itu dengan melakukan penataan lahan rakyat seluas 102 ribu hektare.
Begitu juga didalam peningkatan sumber daya manusia, saat ini Pemkab Madina sudah mendirikan SMK kopi di Kecamatan Ulu Pungkut. Namun saat ini SMK tersebut masih terkendala dengan kurikulum dan tenaga pengajar.
Untuk mengatasi itu Bupati meminta kepada para ahli kopi yang ada di Mandailing Natal sementara waktu menjadi pemateri sembari menunggu penempatan guru dari Pemerintah Provinsi.
“Berhubung SMK ini ada di tangan Sumut dan agar tidak ada kealpaan dan kekosongan untuk sementara dipakai dulu ahli-ahli kopi Madina menjadi pengajar,” harapnya.
Bupati menjelaskan, dalam beberapa pertemuannya di Jakarta program-program yang direncanakan di Madina tidak akan mengalami kemunduran khususnya kopi, penataan lahan rakyat di Panyabungan Timur.
Reporter : Putra Saima
Editor : Hanapi Lubis