Mengenang Perjuangan Chevrolet C50 Membesarkan Nama ALS

Mengenang Perjuangan Chevrolet C50 Membesarkan Nama ALS

Kotanopan, StartNews Kamis (29/9/2022) kemarin, PT Antar Lintas Sumatera (ALS) genap berusia 56 tahun. Banyak cerita yang mewarnai perjalanan panjang salah satu perusahaan moda transportasi darat tertua di Sumatera ini. PT ALS didirikan di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Satu dari sekian banyak kisah berkesan yang mewarnai perjalanan perusahaan ini adalah keberadaan mobil ALS C50. Mobil ini merupakan salah satu mobil legendaris dari PT ALS yang telah banyak berjuang untuk membesarkan nama ALS pada masa lalu.

Pasca dipindahkan mobil ALS Chevrolet C50 beberapa bulan lalu dari tempat tidur panjangnya di Aek Apesong, Keluarahan Pasar Kotanopan, ke rumah almarhum mantan Direksi PT ALS H. Sati Lubis di Jambur Tarutung, Kelurahan Pasar Kotanopan, kisah ALS Chevrolet C 50 yang pernah jaya sekitar tahun 1967-1973 ini terus diminati warga.

Untuk mendapatkan kisah heroik perjuangan bus yang merajai Jalan Lintas Sumatera, Medan – Palembang, Jambi dan Tanjung Karang, yang saat itu kondisi jalannya masih banyak yang terbuat dari tanah liat. StartNews mencoba menjejaki dan menjumpai beberapa tokoh masyarakat dan orang-orang yang pernah terlibat langsung saat itu menjadi pegawai atau sopir dan kernet mobil ALS Chevrolet C50, tetapi informasi yang didapatkan sangat minim.

Bus ALS Chevrolet C50 kini diparkir di halaman rumah mantan Direksi PT ALS almarhum H. Sati Lubis di Jambur Tarutung, Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal. (FOTO: STARTNEWS/LOKOT HUSDA LUBIS)

Hal ini disebabkan sopir yang mengoperasikan mobil ALS Chevrolet C50 rata-rata sudah meninggal dunia. Begitu juga dengan orang-orang yang sempat menjadi kernet saat itu sudah tidak ada lagi. Walaupun ada satu atau dua orang yang masih hidup, rata-rata sudah pikun dan kondisi kesehatannya kurang baik.

Salah seorang pegawai atau yang pernah menjadi kernet Bus ALS Chevrolet C50 adalah Bahrum Nasution yang tinggal di Pasar Kotanopan. Bahrum Nasution menceritakan, saat PT ALS membuka trayek Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang dan Tanjung Karang tahun 1972, dirinya ikut langsung menerobos pembukaan trayek baru ini.

“Saat itu, rute yang dilalui ALS Chevrolet C50 ini adalah  Medan- Padang, Jambi, Palembang dan Tanjung Karang. Mengingat kondisi jalan ketika itu  masih kebanyakan terbuat dari tanah liat, agar sampai ke Jambi dan Palembang makan waktu satu minggu. Selain itu, rumah makan pun  masih jarang dijumpai. Makanya tidak mengherankan, untuk mengisi perut yang keroncongan, pegawai atau kernet bus ini sering hanya makan mi instan di pinggir jalan,” ujarnya.

Selain itu, karena kondisi jalan saat itu, mobil ALS Chevrolet C50 sering masuk lobang atau masuk parit yang ada pinggir jalan. Kalau hal ini terjadi, para pegawai bus terpaksa mengeluarkan kabel dari bagian depan mobil untuk ditarik agar bisa jalan lagi. Perjuangan agar sampai ke tujuan sangat banyak, penuh tantangan.

Hal senada juga dikatakan Iskandar Lubis, warga Muara Siambak yang pernah menjadi kernet mobil ALS Chevrolet C50 ini. Menurut dia, dari sekian banyak trayek mobil ALS yang dilalui, tahun 1973-1974 medan yang paling sulit dilalui adalah ke Jambi. Ketika itu kondisi jalan ke daerah ini sangat parah, masih banyak yang terbuat dari tanah.

Bukan itu saja, kata Iskandar, pegawai mobil ALS Chevrolet C50 saat itu kemanapun tujuannya membawa perbekalan belanja dan alat-alat masak yang disimpan di Peti Pos bagian atas mobil. Tujuannya, kalau mobil mogok, rusak atau masuk lobang dan masuk parit, terkadang bisa lamanya satu- dua hari. Kalau perbekalan belanja tidak dibawa, apa yang mau dimakan di tengah hutan kalau mobil sedang rusak.

Saat ini, mobil legendaris itu sudah diparkir di kediaman mantan direksi PT  ALS almarhum  H. Ali Sati Lubis. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, mobil ALS Chevrolet C50 ini akan direstorasi kembali tanpa mengubah bentuk aslinya. Mobil ini akan direstorasi di Kotanopan dan akan terus dipajang di depan rumah almarhum komisaris PT ALS ini.

Hal ini mungkin untuk mengingatkan kembali bahwa PT ALS itu didirikan di Kotanopan pada tahun 1966.  Awalnya hanya meladeni trayek Medan-Kotanopan/Muara Sipongi yang kemudian menyusul Medan-Bukit Tinggi.

Informasinya mobil Chevrolet C50 ini merupakan generasi terakhir bus Chevrolet di Indonesia. Cirinya dengan dua lampu bulat besar dan lampu sein kotak berada di bawahnya. Sekitar tahun 1974-1975, mobil Chevrolet C50 digantikan mobil Marcedes Benz bermesin diesel yang lebih hemat.

Reporter: Redaksi

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...