Miris, Kondisi Jalan Raorao Dolok ke Desa Panjaringan Rusak Parah

Miris, Kondisi Jalan Raorao Dolok ke Desa Panjaringan Rusak Parah

Tambangan, StartNews Miris melihat kondisi jalan dari Desa Raorao Dolok menuju Desa Panjaringan, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, yang rusak parah. Kondisi jalan yang rusak sepanjang 3,5 kilometer ini sudah berlangsung hampir 25 tahun. Ironisnya, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina tidak pernah memperbaiki jalan ini.

Selain batu yang berserakan di badan jalan, genangan air seperti kubangan kerbau juga mendominasi di semua badan jalan. Mulai dari Desa Raorao Dolok sampai Desa Panjaringan, semua badan jalan kondisinya rusak parah, sehingga mengganggu warga yang melintas.

Bahkan, akibat buruknya jalan menuju Desa Panjaringan, mobil angkutan jarang masuk ke desa ini. Kalaupun ada, mobil angkutan hanya masuk sekali dalam sehari, selain hari Rabu yang menjadi hari pekan di wilayah Kecamatan Tambangan. Mobil angkutan yang masuk ini pun milik warga Desa Panjaringan. Sedangkan mobil angkutan milik warga yang bedomilisi di luar desa tidak ada.

Ahmad Nasution, tokoh masyarakat Tambangan, mengatakan masyarakat Desa Panjaringan berharap Pemkab Madina memperbaiki jalan itu pada tahun anggaran 2023 nanti. Sebab, jalan rusak itu mengganggu aktivitas perekonomian warga.

“Seingat saya, jalan ini dulunya dibangun pada saat Amru Daulay menjabat bupati Madina. Namun, setelah itu tidak ada lagi pembangunannya,” kata Ahmad Nasution kepada StartNews, Jumat (7/10/2022).

Menurut dia, warganya sudah beberapa kali menyampaikan proposal permohonan perbaikan jalan  itu kepada Pemkab Madina, tetapi hingga saat ini belum terealisasi.

“Jalan rusak ini tentunya sangat menganggu pengguna jalan. Mobill angkutan jarang masuk ke Desa Panjaringan. Para pelajar SLTA dan pesantren juga sering berjalan kaki saat berangkat maupun pulang menuju desa karena mobil angkutan nggak ada,” ujar Ahmad Nasution.

Kepala Desa Panjaringan Hamdan membenarkan pihaknya sudah sering menyampaikan proposal permohonan pembangunan jalan ke desanya. Namun, belum ada tanggapan pemerintah kendati kondisi jalan memprihatinkan.  “Saat musim hujan, air tergenang di badan jalan,” katanya.

Apalagi, Desa Panjaringan saat ini dihuni 179 kepala keluarga yang mayoritas bekerja sebagai petani dan pekebun. Akibat jalan yang rusak, warga harus membayar ongkos angkutan dari Desa Panjaringan ke Laru sebesar Rp 15 ribu. Itupun sopir mobil angkutan jarang yang bersedia mengantar penumpang ke Desa Panjaringan lantarannya kondisi jalannya rusak parah.

Keluhan serupa disampaikan Khoirun Rangkuti. Menurut dia, kondisi jalan ke Desa Panjaringan rusak parah karena tidak pernah diperbaiki sejak dibangun masa pemerintahan Amru Daulay. Itu sebabnya, dia berharap pemerintahan Sukhairi-Atika segera memperbaiki jalan ke desa itu pada tahun anggaran 2023.

Reporter: Lokot Husda Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...