Panyabungan.StArtNews- Mahalnya harga garam berdampak signifikan terhadap nelayan yang ada di Wilayah Pantai Barat meliputi Kecamatan Natal, Muara Batanggadis dan Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatra Utara. Mereka tidak mampu lagi untuk membelinya.
Padahal garam merupakan bahan utama bagi nelayan, sehingga banyak dari masyarakat nelayan tidak pergi melaut.
“Semenjak harga meroket mencapai 100% lebih kami tidak mampu membelinya, bahkan barangnya pun sulit diperoleh, “ujar Pahri seorang nelayan, Senin (7/8).
Katanya, kabutuhan akan garam dari harga sebelum naik berkisar Rp.150.000 /sak ukuran 50kg, naik menjadi Rp.300.000, tentunya tidak akan sebanding lagi dengan hasil tangkapan ikan nantinya.
Masriadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Batahan hampir 65% masyarakat di Kecamatan itu berprofesi sebagai nelayan, melihat akibat harga garam melonjak para nelayan banyak tidak melaut, apalagi bagi pemilik kapal nelayan pancang, kebutuhan Ikan Asin.
“Untuk itu kita berharap ada solusi dari pemerintah dalam mengatasi mahalnya harga garam, sehingga aktivitas nelayan kembali normal dan perekonomian masyarakat,” ujar Masriadi juga memiliki kapal penangkap ikan itu.
Reporter : Z.Ray
Editor : Hanapi Lubis