Nia Dinata, Film Tentang Peternak Wanita sang Pahlawan Keluarga

Nia Dinata, Film Tentang Peternak Wanita sang Pahlawan Keluarga

Tokoh Kita – Nur Kurniati Aisyah Dewi yang dikenal sebagai Nia Dinata (lahir 4 Maret 1969) adalah seorang sutradara Indonesia.  Perempuan berdarah Sunda dan Minang ini adalah cucu dari pahlawan nasional Otto Iskandardinata dan putri dari Dicky Iskandardinata.

Awal karier sutradara wanita ini berangkat dari pembuat klip video dan film iklan. Pada awal tahun 2000, Nia mendirikan perusahaan film independen Kalyana Shira Film. Ia lalu menjadi sutradara film Ca Bau Kan (2002) yang diangkat dari novel dengan judul sama karya novelis Remy Sylado.

Pada tahun 2004, dia menyutradarai film Arisan! sangat sukses dari penjualannya yang bagus dan komentar kritikus. Film ini mendapat banyak penghargaan, termasuk dari Festival Film Indonesia dan MTV Movie Awards.

Selain sebagai sutradara film, Nia juga pernah terlibat di dunia tari. Salah satu kiprahnya di bidang seni tari adalah ketika ia berkolaborasi dengan maestro tari Tom Ibnur, di mana Nia menjadi penulis naskah dalam karya tari Padusi yang mengangkat legenda perempuan Minangkabau.

Karya yang melibatkan nama-nama besar, seperti Ine Febriyanti, Jajang C. Noer, Niniek L. Karim, Arswendy Nasution dan Marissa Anita, serta 50 penari dan musisi yang disutradarai Rama Soeprapto itu kemudian dipentaskan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Nia Dinata bikin karya film pendek berbeda dari biasanya. Ia mengangkat kisah tentang peternak wanita di Tulungagung, Jawa Timur yang menjadi pahlawan bagi keluarga.

Nia Dinata tak menyangka bisa mengangkat kisah Mita Kopiyah yang menjadi pahlawan agar pesan tersampaikan, ia harus melakukan riset menggali tentang kehidupan peternak wanita di akhir 2021.

Nia harus melakukan riset bersama tim produksi karena dia sendiri tak tahu banyak soal seluk belik profesi peternak perempuan. Hal ini pula membuatnya terenyuh, karena di balik profesi tersebut ada niat mulia dalam meningkatkan gizi seseorang.

Terutama bagi keluarga Ibu Mita, yang mana dia bermimpi punya anak yang sukses, lebih pintar dari orangtuanya juga anaknya tak hidup susah.

Dengan ketangguhan dan semangatnya mengelola peternakan sapi perah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi keluarga-keluarga peternak sapi perah lain di wilayahnya, menjadikannya sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga Pilar Sejahtera.

“Di sinilah saya terinspirasi untuk bikin film pendek. Peternak gak hanya laki-laki, perempuan juga bisa. Kita kerja dan punya keluarga maka baiknya kerja sama dan ini buat saya sangat yakin Indonesia kaya kearifan lokal yang perlu digali,” terangnya.

Sumber: Dbs

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...