Tambangan.StArtNews- Pasca jatuhnya dua jembatan yang menghubungkan Laru – Tambangan Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal, Jumat malam lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) menyiapkan perahut karet untuk penyeberangan warga.
Bagi warga yang ingin menyeberang dari Laru ke Tambangan atau sebaliknya di seberangkan dengan perahu karet. Melihat masih derasnya arus sungai Batang Gadis petugas yang membantu penyeberangan dari Koramil 14 Kotanopan dan dibantu warga membatasi jumlah orang yang naik keperahu karet maksimal 4 orang.
Pantauan StArtnews, Senin (05/11), selain Camat Tambangan, Drs. Partahian Pohan, juga terlihat Dan Ramil 14 Kotanopan Kapten Inf. Misran Edi Natali terus mengawasi penyeberangan warga. Penyeberangan yang dilakukan cukup hati – hati mengingat arus sungai Batang Gadis masih cukup deras.
Zulham salah seorang warga Tambangan Jae yang melakukan penyeberangan dengan perahu karet mengatakan, awalnya saat mau menyeberang ada perasaan takut, sebab baru ini pertama kali menyeberang menggunakan perahu karet. Namun setelah di coba rasa takut itu hilang. “Cukup aman untuk menyeberang, apalagi di dampingi dari anggota Koramil 14 Kotanopan” ujarnya.
Selaku warga yang tiap hari menggunakan jalur ini berharap agar Pemkab Madina secepatnya membangun kembali jembatan yang hanyut ini. Sebab, jembatan ini sangat urgen bagi warga, apalagi bagi anak sekolah tingkat SLTP dan SLTA yang setiap hari keluar dari desa Tambangan untuk mengecap pendidikan. Begitu juga dengan warga yang ingin membawa hasil alamnya keluar desa, terkendala karena jembatan ini runtuh.
Sedangkan Camat Tambangan Drs. Partahian Pohan yang di jumpai di lapangan mengatakan, agar warga bisa menyeberang untuk sementara dari BPBD menyediakan perahu karet. Kemudian, kita juga mengusulkan kepada Bupati agar mempersiapkan getek, alhamdulillah ini direspon. Saat ini pembuatan getek sudah dilakukan yang langsung di monitoring Bapak Bupati.
” Alhamdulillah Pemkab Madina dangat respon, Bapak Bupati langsung turun tangan. Begitu juga usulan pembuatan getek sedang dilakukan. Sedangkan target pengoperasian getek ini nantinya sampai tuntas pembangunan jembatan ini. Bapak Bupati sudah mengintruksikan kepada rekanan yang melaksanakan pembangunan jembatan ini harus tuntas 30 hari” ujar Camat.
Ditambahkannya, ia juga menghimbau selama tanggap darurat ini bagi warga seberang Batang Gadis yang tidak berkepentingan jangan dulu keluar. Kalau memang ada urusan yang urgen bisa menaiki perahu karet atau getek nantinya atau bisa juga keluar dari Tambangan Jae menuju Aek Banir dan Sipaga-paga.
Pantauan di lapangan, terkait jembatan Bally yang hanyut sudah berada di pinggir sungai. ” Bapak Bupati langsung mengkomandoi penarikan jembatan Bally ini dari tengah sungai. Sedangkan jembatan rangka baja yang hanyut masih di biarkan rekanan di tengah sungai.
Reporter : Lokot Husda Lubis
Editor : Hanapi Lubis