Peluang Bisnis, Jus Pepaya Asal Sumut Tembus Pasar Vietnam

Peluang Bisnis, Jus Pepaya Asal Sumut Tembus Pasar Vietnam

Petugas Karantina Pertanian Belawan memeriksa produk jus pepaya asal Sumut yang akan diekspor ke Vietnam. (FOTO: DOK BARANTAN)

Belawan, StartNews – Karantina Pertanian Belawan kembali memfasilitasi ekspor jus pepaya asal Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 13, 6 ton atau 716 kaleng dengan nilai ekonomis Rp 280,4 juta menuju Vietnam pada 7 Juni 2021.

“Kami telah pastikan jus papaya ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke Vietnam,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan Andi Yusmanto saat menyerahkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada eksportir PT AS.

Menurut Yusmanto, jus pepaya yang kaya manfaat untuk kesehatan tetap rutin diekspor ke Vietnam. Sebab, permintaan negara tersebut terhadap komoditas subsektor hortikultura ini tidak pernah surut, bahkan meningkat dari nilai ekonomis.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Belawan, tercatat fasilitasi ekspor jus papaya selama Januari hingga Juni 2021 mencapai nilai ekonomis Rp 650,5 juta. Angka ini ini meningkat 42,7 % dibanding periode yang sama tahun 2020 yang hanya berhasil dengan perolehan nilai ekonomis Rp 455,7 juta.

Yusmanto menjelaskan, buah lokal yang berkualitas seperti pepaya dan memiliki pasar ekspor harus didorong supaya mampu bersaing di pasar ekspor. Untuk itu, kata dia, perlu berbasis pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya.

”Dengan adanya pabrik pengolahan buah pepaya akan menambah semangat baru bagi petani pepaya. Sebab, hasil panennya dapat tertampung,” tambah Yusmanto.

Dorong Hilirisasi

Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang mengapresiasi petani pepaya di Sumut yang turut mendukung Gerakan Tiga Kali (Gratieks). Gerakan yang merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini mampu mendorong ekspor komoditas pertanian meningkat.

“Kami akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani pepaya dalam bentuk olahan,” jelasnya.

Bambang juga menyebutkan, Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong iklim investasj yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan

“Dengan memanfaatkan fasilitas ini, produk lokal Sumut seperti pepaya yang sudah memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” tutup Bambang.

Editor: Saparuddin Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...