Pencarian Fakhruddin Dihentikan, Hutan Belantara Madina Makin Misterius

Pencarian Fakhruddin Dihentikan, Hutan Belantara Madina Makin Misterius

Panyabungan, StartNews – Daftar kegagalan menemukan orang yang hilang di kawasan hutan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, bertambah satu lagi. Tim SAR gabungan resmi menghentikan upaya pencarian Fakhruddin (58 tahun), warga Kelurahan Tanobato, Kecamatan Panyabungan Selatan, yang hilang di hutan Pagaran Galagala, kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) sejak Minggu, 8 Januari 2023.

Penghentian upaya pencarian itu resmi diumumkan setelah Tim SAR gabungan gagal menemukan pencari kayu itu pada hari ketujuh pencarian. Tim menyampaikan penghentian pencarian itu kepada keluarga korban di aula Kantor Camat Panyabungan Selatan, Minggu (15/1/2023).

Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya lurah Tanobato, Komandan Pos Basarnas Madina M. Rizal Rangkuti, camat Panyabungan Selatan, anggota DPRD Madina serta perwakilan BPBD Madina, TNI-Polri, masyarakat dan sejumlah relawan.

Komandan Pos Basarnas Madina M. Rizal Rangkuti mengatakan Tim SAR gabungan sudah berupaya maksimal melakukan pencarian dengan menyusuri sungai, rawa, dan menjelajahi hutan belantara. Namun, hingga hari ketujuh pencarian belum membuahkan hasil.

Petugas Basarnas Madina saat melakukan pencarian orang hilang di kawasan hutan. (FOTO: ISTIMEWA)

“Sesuai SOP pencarian sudah dilakukan selama tujuh hari mulai dari tanggal 8 hingga 15 Januari 2023. Namun, belum menemukan keberadaan korban. Dari hasil keputusan bersama hari ini, pencarian resmi dihentikan,” ujarnya.

Sementara Kapolsek Panyabungan Selatan AKP Subagya meminta warga agar melapor ke kepolisian apabila nantinya mendapat informasi tentang keberadaan korban. TNI/Polri dan tim Basarnas selalu siap turun apabila keluarga membutuhkan bantuan.

Penghentian pencarian Fakhruddin menambah daftar jumlah warga yang hilang di hutan dan gagal ditemukan. Untuk tahun 2022 hingga Januari 2023 saja, sudah tercatat tiga warga Madina yang hilang di hutan dan gagal ditemukan kendati tim pencari sudah berupaya maksimal menjelajahi hutan belantara.

Kasus terbaru hilangnya Fakhruddin, warga Kelurahan Tanobato, Kecamatan Panyabungan Selatan. Pencari kayu ini hilang di hutan sekitar Pagaran Galagala pada Minggu, 8 Januari 2023.

Sebeblumnya, dua warga Kecamatan Tambangan, Abu dan Jamsah, juga dinyatakan hilang pada tahun 2022 dan hingga saat ini belum ditemukan.

Sesuai keterangan keluarga, pada Juni 2022 Abu berangkat dari rumah dalam keadaan sehat, tapi tidak pamit entah mau pergi kemana. Sementara Jasmah diketahui berangkat ke sawah bersama istri dan anaknya untuk memperbaiki pondok di Saba Jae.

Jasmah kemudian masuk ke hutan mengambil beberapa potong kayu. Setelah beberapa jam dia tak kunjung kembali. Istri dan anaknya sempat menyusul ke hutan, tapi tidak menemukan keberadaan Jasmah. Kasus tersebut terjadi pada pertengahan November 2022.

Pihak Muspika dan masyarakat telah melakukan pencarian. Bahkan untuk kasus Jasmah, Basarnas melakukan pencarian sampai 10 hari atau lebih tiga hari dari biasanya.

Banyaknya warga yang hilang saat beraktivitas di hutan seolah menjadi bukti kawasan hutan belantara di Kabupaten Madina makin misterius. Banyak orang menduga hilangnya warga di hutan akibat konflik dengan binatang buas.

Indikasi itu terlihat setelah warga menemukan jejak kaki binatang buas seperti harimau dan beruang di beberapa titik. Beberapa hari sebelum Fakhruddin dinyatakan hilang, misalnya, warga melihat beruang sering muncul di wilayah antara Adian Batang dan Bandar Manunda Tor yang berada di Desa Pangaran Galagala.

Bahkan, menurut warga, beruang tersebut dalam keadaan terluka di bagian kaki dan akhir-akhir ini sering menerkam ternak warga sekitar.

Reporter: Saparuddin Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...