PT SMGP Siapkan Commercial Operation Date Unit 3

PT SMGP Siapkan Commercial Operation Date Unit 3

Panyabungan, StartNews – Manajemen PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menyampaikan dua pengumuman yang mengejutkan pada waktu hampir bersamaan. Di satu sisi perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) ini mengumumkan penghentian rencana pengembangan di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang meliputi kegiatan konstruksi dan pengeboran. Di lain sisi, perusahaan ini menyatakan kesiapannya menambahkan pasokan listrik di jaringan pembangkit Sumatera Utara sebesar 50 MW.

Dilansir dari sumut.antaranews.com, manajemen PT SMGP telah melaksanakan pengujian Unit Capacity Rate (URC) pada 3-6 Oktober 2022 dengan total waktu pengujian selama 72 jam. Pengujian ini diawasi oleh badan usaha milik negara di bidang ketenagalistrikan, PT PLN (Persero).

“Dengan selesainya pengujian URC, maka PLTP Sorik Marapi akan secara resmi memenuhi persyaratan operasional dan mencapai tahap penting, yaitu Commercial Operation Date (COD),” ujar Corporated Communication PT SMGP, Yani Siskartika, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022).

Yani menyampaikan, proyek ini juga telah melalui berbagai tantangan, salah satunya saat uji alir sumur T-11, yang masih dalam tahap investigasi Direktorat Jenderal EBTKE dan Polda Sumut yang dimulai 29 September 2022.

Sebelumnya, uji alir sumur T-11 dilakukan pada 27 September 2022, pukul 15.10 WIB sampai dengan 17.34 WIB dalam rangka persiapan COD Unit-3. Uji alir sumur dimulai dengan melalui semua tahapan pelaksanaan sesuai prosedur (SOP) yang berlaku.

Kegiatan uji alir sumur tersebut, telah melibatkan berbagai pihak, yaitu dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup – Pemkab Madina, Polres Madina & Pamobvit, TNI, PAM Desa, humas lokal untuk memonitor pelaksanaan dengan pengukuran bersama kadar H2S di udara di sekitar Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga.

Sebelumnya, kata dia, perusahaan juga telah melakukan sosialisasi, sterilisasi area radius 300 meter, dan kegiatan penetralan H2S dengan abatement system.

Dari hasil monitoring dan pengukuran bersama di sekitar dua desa dan sekitar lokasi sumur, tidak terdeteksi paparan gas H2S, dibuktikan dengan bacaan 0 ppm pada semua alat ukur, baik yang fixed maupun portable.

Saat kegiatan selesai, dilaporkan bahwa beberapa warga mengeluhkan gejala kesehatan karena mencium bau menyengat. Namun, saat ini sumber bau juga masih dalam investigasi.

Beberapa warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga mendapatkan pemeriksaan medis di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina. Sebagian warga Sibanggor Tonga juga dilaporkan mengungsi ke Desa Sibanggor Jae. Berdasarkan data saat ini, semua warga sudah pulang ke rumah.

Pihak perusahaan turut prihatin dan berempati atas kejadian tidak diinginkan. “Kami ucapkan terima kasih kepada RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina yang telah menangani warga dengan cepat dan tepat, dan kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ungkap Yani.

Dia menyampaikan, PT SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat. SMGP beserta pihak pemangku kepentingan fokus pada penanganan dan bantuan, termasuk transportasi dan makanan bagi warga. Hingga saat ini semua warga tersebut telah kembali ke tempat tinggalnya.

“Sejalan dengan upaya memaksimalkan potensi panas bumi secara aman dan berkelanjutan, dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. SMGP berharap untuk dapat selalu berperan penting dalam kontribusi pasokan listrik bagi masyarakat Mandailing Natal, dan kebutuhan energi di Sumatera Utara,” katanya.

Reporter: Rls/Ant

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...