Panyabungan, StartNews – Ratusan anak usia dini tampak bahagia. Senyum dan tawa menghiasi wajah polos mereka. Mereka kompak mengenakan seragam warna putih. Anak perempuan mengenakan model busana muslimah. Anak laki-laki mengenakan pakaian ihram, lengkap dengan syal warna pink dan nametag yang tergantung di leher mereka. Mereka berpakaian layaknya jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji.
Secara berurutan, anak-anak usia dini ini mempraktikkan gerakan-gerakan ibadah haji. Rabu (16/2/2022) pagi ini, Pengurus Daerah (PD) Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memang menggelar kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji bagi-bagi anak-anak RA se-Kabupaten Madina.
Agar tempatnya memadai, penitia sengaja memilih Masjid Agung Nur Alan Nur, Jalan Aek Godang, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, sebagai lokasi kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji.
Panitia juga mengundang Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution untuk membuka kegaitan peragaan dan bimbingan manasik haji ini. Namun, lantaran berhalangan, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengutus Asisten III Setdakab Madina Sahnan Batubara untuk hadir membuka kegiatan yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pembelajaran terkait rangkaian ibadah haji bagi anak usia dini ini.
Harun Ar-Rasyid, ketua panitia, melaporkan kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji tersebut digelar selama 4 hari: 16 – 22 Februari 2022. Untuk gelombang pertama, kata Harun, diikuti 333 peserta dari 5 sekolah.
Harun mengungkapkan, jumlah murid RA se-Kabupaten Madina mencapai 1.109 orang dan 116 orang pembimbing. Sehingga, kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji ini akan diikuti 1.225 peserta.
“Kami berterima kasih kepada seluruh organisasai pemerintah yang telah membantu, sehingga kami bisa menyelenggarakan acara ini dengan penuh kebahagiaan. Alhamdulillah, harapan yang seharusnya satu tahun belakangan ini dapat kita wujudkan,” katanya.
Sementara Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Sahnan Batubara berharap kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji tersebut dapat berlangsung hikmad sesuai yang diharapkan.
Sahnan mengatakan, kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji pada anak usia dini merupakan upaya mengimplementasikan rukun Islam yang kelima.
“Tujuannya untuk membantu pemahaman nilai-nilai tatanan sejak dini untuk dijadikan acuan masa depan, sehingga tertanam ajaran agama yang lebih baik. Ketika mereka dewasa nanti, anak-anak akan memahami nilai-nilai agamis atau religius,” katanya.
Selain itu, Sahnan juga berharap kegiatan praktek manasik haji dapat mendorong peserta didik untuk lebih bertaqwa, sehingga kedepannya dapat menjadi anak yang soleh dan solehah.
Kegiatan peragaan dan bimbingan manasik haji bagi anak usia dini, menurut Sahnan, merupakan pendidikan fundamental bagi anak usia emas. Artinya, memberikan pemahaman karakter dalam pembentukan kepribadian anak menuju generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Reporter: IRP/Sir