Refleksi HUT RI ke 72 Mengenang Kembali Kotanopan Sebagai Kota Pejuang


Tugu Perintis Kemerdekaan
Kotanopan.StArtNews- Kotanopan salah satu daerah paling ujung Sumatera Utara, tepatnya sekitar 500 Km dari pusat ibukota Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran Kabupaten, daerah ini menjadi wilayah Tapanuli Selatan. Namun seiring terjadinya pemekaran, Kotanopan menjadi bagian Kabupaten Mandailing Natal.
Kawasan Kotanopan dikenal dengan pengunungan dengan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari karet, kopi, beras dan aneka tambang. Selain itu, dari dulu Kotanopan juga dikenal sebagai Kota perjuangan. Daerah ini telah banyak melahirkan pejuang-pejuang kemerdekaan RI walaupun namanya tidak tercatat dalam buku sejarah RI.
Sebagai bukti Kotanopan kota pahlawan, di daerah ini dibangun Tugu Perintis Kemerdekaan dan Tugu Pahlawan. Tugu Perintis Kemerdekaan ini dibagun tanggal 9 November 1988 di depan Passanggarahan Kotanopan dan diresmikan langsung Gubernur Sumatera Utara saat itu Alm. Raja Inal Siregar untuk mengenang mereka yang berjuang sebelum kemerdekaan sampai kepada Proklamasi di kumandangkan.

Tugu Pahlawan
Sedangkan Tugu Pahlawan ini dibangun sekitar tahun 50 an. Dulunya terdapat di depan kantor Camat Kotanopan. Namun seiring di pindahkannya kantor Camat Kotanopan sekitar 5 tahun lalu, tempat berdirinya Tugu Pahlawan ini sekarang berada di depan Terminal Pasar Kotanopan. Tugu ini di bangun untuk mengenang para Pahlawan yang mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
Dari cacatan yang ada di Tugu Perintis Kemerdekaan tersebut, sedikitnya ada 24 nama pahlawan yang sudah mendapat SK dari Pemerintah RI. Sedangkan nama-nama pejuang lainnya masih menunggu SK berikutnya. Tugu Perintis ini merupakan tugu satu-satunya yang di bangun di wilayah Mandailing Natal, Padang Sidempuan bahkan mungkin di Sumatera Utara. Hal ini semakin membuktikan bahwa Kotanopan merupakan kota perjuangan sesuai dengan yang tertulis di tugu perintis bahwa “Kotanopan Merupakan Basis Perjuangan Perintis Kemerdekaan”.
Nama ke 24 pahlawan yang tertulis di tugu tersebut adalah H.M. Ali Hanafiyah Lubis (H. Mahals Lubis), Yahya Malik Nasution, Tinggi Lubis, Makmur Lubis, H. Ayub Suleman Lubis, Abd. Aziz Lubis, Abd. Rahman Parinduri, H. Adam Malik Batubara, Abd. Hamid Lubis, Buyung Siregar, Muhiddin Nasution, Abu Kosim Daulay, Ilyas El Yusuf, H.M. Yunan Nasution, Muslim Arif Lubis, Ahmad Nasution, Abd. Gani Nasution, H. Marahsudin Chatib Hasibuan, Mangaraja Ihutan Lubis, Mangara Sayuti lubis, Anwar Nasution, Adnan Nur Lubis, M. Palid Matondang, Ayub Lubis, KH. Ahmad Nasution.
Di antara perintis perjuangan ini banyak yang di buang Belanda ke luar daerah seperti ke Penjara Suka Miskin, Digul (Irian Jaya) Ternate, Jawa, bahkan sampai sekarang ada beberapa orang lagi yang belum ditemukan makamnya akibat di tawan Belanda saat itu.

Pessanggarahan Kotanopan
Di daerah ini juga masih dapat di saksikan beberapa peninggalan Belanda dan basis perjuangan. Mulai dari Pesanggarahan Kotanopan yang sampai saat masih berdiri dengan megahnya. Di pesanggarahan ini juga pernah di datangi Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno dan beberapa Menteri.
Sedangkan basis perjuangan lainnya mulai dari Pondok Pesantren Subulussalam, Goa Boralla, sekolah SD 01 Kotanopan dan beberapa rumah warga yang ada di Kotanopan. Bukan itu saja, sampai saat ini masih berdiri tiang bendera yang didirikan pejuang untuk memproglamirkan kemerdekaan tahun 1945 lalu.
Reporter : Lokot Husda
Editor : Hanapi Lubis
Comments
This post currently has no comments.