MUSIK & INFORMOtoritas transportasi Rusia memerintahkan maskapai Kogalymavia untuk memeriksa seluruh pesawat Airbus 321 miliknya sebagai bagian dari peninjauan keselamatan. Ini dilakukan menyusul jatuhnya pesawat Kogalymavia di Mesir yang menewaskan 224 orang.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/11/2015), badan pengawas transportasi Rusia, Rostransnadzor telah mengeluarkan perintah bagi Kogalymavia untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Pihak maskapai Kogalymavia membenarkan bahwa mereka telah menerima instruksi tersebut. Namun maskapai tersebut membantah bahwa hal ini sama artinya dengan mengkandangkan keseluruhan enam pesawat A321 yang masih dimiliki Kogalymavia.
Maskapai yang mengelola penerbangan carter untuk operator wisata tersebut, juga memiliki dua pesawat Airbus A320.
Perwakilan Kogalymavia mengatakan, perusahaannya diperintahkan untuk “menghentikan penerbangan pesawatnya satu persatu, melakukan pemeriksaan satu atau dua jam lamanya dan meneliti risiko.”
“Operasional perusahaan tidak dihentikan,” tandasnya.
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut di wilayah Sinau Utara pada Sabtu, 31 Oktober waktu setempat. Otoritas setempat menyatakan tidak ada korban selamat dalam insiden itu.
Petugas penyelamat di lokasi kejadian menuturkan, sejauh ini timnya telah menemukan 162 jasad korban. Salah satu jasad milik seorang penumpang perempuan ditemukan di lokasi sejauh 8 kilometer dari puing utama pesawat
Komisi Penerbangan Antarwilayah Rusia, Viktor Sorochenko menuturkan bahwa pesawat ini patah saat masih mengudara. Penyebab insiden ini masih dalam penyelidikan otoritas terkait.
“Disintegrasi pesawat terjadi di udara dan pecahannya tersebar di area yang sangat luas,” sebut Viktor seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA-Novosti.
Kotak hitam pesawat telah ditemukan pada Sabtu (31/10) dan saat ini konten rekaman penerbangan yang ada di kotak hitam itu tengah dianalisis oleh otoritas terkait.