Setelah Kunjungan Jokowi ke Australia

Pojok Redaksi-Beberapa waktu lalu hubungan antara Indonesia dengan Australia memanas setelah pembelajaran di pasukan komando Australia terbukti melecehkan Pancasila dan mengungkitungkit soal Papua merdeka. Namun, ketegangan itu berangsur mereda. Bahkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke negeri itu disambut dengan komitmen investasi sebesar lima miliar dolar AS. Gambaran hubungan antara kedua negara kembali berjalan normal pun nampak.

Kerja sama pertahanan dan militer yang terhenti telah dilanjutkan kembali. Jokowi dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sepakat untuk melanjutkan kembali seluruh kerja sama di bidang pertahanan, antara lain menyangkut pertukaran perwira dan pelatihan militer.

Pemulihan itu menunjukkan kestrategisan hubungan kedua negara. Baik Indonesia dan Australia memandang relasi yang pernah terjadi membawa manfaat, sehingga perlu untuk dilanjutkan kembali. Australia diharapkan mengambil pelajaran dari persoalan yang muncul. Jangan sampai ideologi dan kedaulatan Indonesia dilecehkan lagi. Terlepas dari gangguan yang pernah muncul, sebenarnya Indonesia dan Australia telah memiliki komitmen untuk memberantas terorisme. Terlebih dalam peristiwa Bom Bali, banyak korban berasal dari Australia. Kenangan menyedihkan itu bisa menjadi semangat untuk makin meningkatkan kerja sama di bidang keamanan.

Memang perlu ada tindak lanjut, setelah berbagai hal dalam sejumlah dibidang dibicarakan dan disepakati dalam kunjungan Jokowi di Australia. Kunjungan yang sempat tertunda itu juga telah berakhir. Pekerjaan rumah dibutuhkan agar dampak positif lawatan tersebut lebih terasa. Komitmen investasi lima miliar dolar AS perlu dikawal serius oleh pejabat-pejabat terkait agar bisa cepat terealisasi. Terlebih memperebutkan investasi asing telah menjadi fenomena global. Komitmen itu bisa saja berubah seiring dinamika bisnis dan ekonomi dunia. Perubahan itu bisa dalam bentuk penundaan atau bahkan pembatalan. Tentu yang kita harapkan adalah komitmen segera direalisasi, sehingga bisa cepat memberi pengaruh dalam penyerapan tenaga kerja dan menggerakkan mata rantai ekonomi lainnya. Investasi langsung memang lebih memberi multiplier effect daripada investasi portofolio, karena itu penting pertemuan dengan para investor. Pertemuan dengan sejumlah investor telah dilakukan dalam kunjungan Presiden di Australia.

Diharapkan apa yang telah disampaikan para pemimpin dan pemilik perusahaan itu bisa menjadi masukan berharga untuk memperbaiki iklim investasi. Tentu tidak semua usulan bisa diterima. Ketentuan-ketentuan dalam dinamika ekonomi dan bisnis di negeri ini memiliki pertimbangan-pertimbangan sendiri. Bila dasar pertimbangan masih relevan tentu ketentuan tidak perlu diubah.

Sumber : suaramerdeka.com

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...