Soal Garam, Indonesia Bisa Belajar dari India

Soal Garam, Indonesia Bisa Belajar dari India

3MUSIK & INFORMASI SIANG – Soal produksi garam, Indonesia bisa belajar pada India. Negara yang terkenal dengan bollywood-nya ini, dinilai telah sukses menjadi salah satu pengekspor beras di dunia.

“Dari dulu India serius soal garam, Gandhi dulu mendeklarasikan kalau India harus jadi negara eksportir garam terbesar, hingga kini dilakukan,” ujar Pengamat Peneliti dari Center for Policy Analysis and Reform, Suhana dalam diskusi dengan tajuk “Refleksi 2015 dan Proyeksi 2016 Kelautan dan Perikanan” Senin (11/1/2016).

Keseriusan ini, kata dia, terlihat dari infrastruktur dan perhatian pemerintah pada industri tambak garam. Dia mengatakan, dari segi luas lahan tambak, India memiliki lebih dari 300.000 hektar.

“Itu hanya untuk garam kualitas ekspor. Belum untuk konsumsi dalam negeri,” ujar Suhana.

Jumlah ini, kata dia jauh jika dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Indonesia. Kata dia di Indonesia a luas lahan yang digunakan untuk tambak garam tidak lebih dari 32.000 hektar.

“Sedang kita hanya punya 32.000 hektar. Baru beroperasi 20.000-25.000 hektar. Kita tidak serius melihat garam dari dulu,” ujar dia.

Padahal menurut Suhana, saat Hindia-Belanda, garam sempat menjadi sumber devisa terbesar. Bahkan India, pun datang ke tanah air untuk belajar menambak garam.

“Dulu mereka belajar ke kita, hanya saja kita tidak melihat garam seperti dulu,” papar Suhana.

Sementara itu, Sekertaris Jenderal, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Abdul Halim mengatakan, keseriusan India dalam hal penambahan garam juga bisa dilihat dari perhatian pemerintah pada penambak garam.

Ada banyak perhatian dan nilai lebih yang diberikan pemerintah India pada penambak garam, salah satunya kata dia, pemerintah memberikan petambang garam asuransi dan beasiswa pada anak mereka.

“Supaya para petambak tidak dipusingkan oleh persoalan biaya. Selain itu menarik minat orang untuk jadi petambak garam,” ujar Halim.

Selain itu, pemerintah India juga menyediakan fasilitas fisik untuk menunjang kegiatan produksi sehari-hari. Kelengkapan fisik itu termasuk tempat beristirahat, air bersih, kamar mandi, alat keselamatan kerja.

“Mereka juga disediakan sepeda dan dibuatkan jalan khusus menunju tambak garam mereka,” ujar Halim.

Maka wajar, menurut dia jika India menjadi salah satu negara pengekspor garam terbesar.

Setiap tahun Indonesia mengimpor sebesar 235.624 ton garam dari India atau senilai dengan 9,8 Juta dollar AS. Jumlah ini hampir 2 kali lipat jika dibandingkan dengan impor garam dari Selandia Baru.

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...