Sosialisasi Pemulihan Lingkungan Hidup Madina di Kecamatan Linggabayu

Sosialisasi Pemulihan Lingkungan Hidup Madina di Kecamatan Linggabayu

Linggabayu, StartNews – Tim Pemulihan Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang diketuai Sahnan Batubara menyosialisasikan eksistensi tim tersebut di aula Kantor Camat Linggabayu, Kamis (2/7/2022). Sosialisasi ini diikuti para penambang dari Kecamatan Linggabayu, Kecamatan Rantobaek, dan Kecamatan Batangnatal.

Dalam sosialisasi itu, Asisten III Pemkab Madina Sahnan Batubara yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemulihan Lingkungan mengatakan tim yang dia pimpin dibentuk berdasarkan amanah rapat Forkopimda Madina setelah melihat kondisi lingkungan hidup di Madina sudah memprihatinkan. Kerusakan lingkungan hidup telah merusak ekosistem, mengganggu kenyamanan warga, dan ketenangan sosial.

“Forkopimda Madina telah mengambil keputusan penting dengan membentuk tim untuk segera bekerja melakukan langkah-langkah penting dalam melakukan pemulihan lingkungan hidup,” ujarnya.

Sahnan menyatakan sosialisasi tersebut juga akan dilakukan di kecamatan lain, mengingat tim pemulihan bukan fokus pada permasalahan pertambangan saja.

“Ini kan bukan permasalahan tambang saja. Ada masalah DAS (daerah aliran sungai) dan persampahan. Ini merupakan cakupan dari tim kedepan,” katanya.

Sahnan berharap melalui sosialisasi itu, masyarakat dapat memahami, sehingga secara bertahap pemulihan lingkungan hidup di Madina dapat diwujudkan.

“Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat dapat memahami. Dengan begitu, pemulihan lingkungan di Madina terwujud,” katanya.

Sementara Kabid Pengendalian Pencemaran Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH) Ahmad Sailulloh mengatakan persoalan kerusakan lingkungan hidup dapat ditelusuri dari sumbernya. Jika ingin menghentikan dampaknya, maka sumbernya juga harus dihentikan.

“Kita sudah uji sampel air Sungai Batangnatal dan hasilnya telah terjadi penurunan dari kualitas 1 menjadi kulitas 4. Sehingga, air sungai hanya cocok untuk persawahan,” katanya, didampingi Pengendali Dampak Lingkungan, Ahmad Fauzi.

Dia menguraikan persoalan dampak pertambangan ilegal di sepanjang Sungai Batangnatal timbul akibat tidak adanya IPAL (instalasi pengelolaan air limbah). Sehingga, air yang dibuang keruh sampai ke hilir.

“Madina ini memiliki SDA (sumber daya alam) yang kaya. Namun, harus kita kelola dengan tidak merusak lingkungan hidup,” tuturnya.

Reporter: Fadli Mustafid

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...