Kotanopan, StArtNews- Terkait makin meningkatnya aktivitas harimau tiga minggu terakhir di daerah Mandailing Julu, khususnya di daerah Tambangan dan Kotanopan Kab. Mandailing Natal, pihak Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Mandailing Natal harus bisa memberikan tindakan nyata dan rasa aman kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Madina dari Komisi II, Rahmad Risky Daulay, Senin (19/3) di Kotanopan. “Kita minta pihak TNBG dan BKSDA Mandailing Natal bisa memberikan tindakan nyata dan rasa aman kepada warga Mandailing Julu terkait semakin meluasnya aktivitas harimau di wilayah ini.
Dikatakan Risky Daulay, diakuinya dari beberapa tempat yang diduga menjadi aktivitas harimau, pihak TNBG memang turun langsung melihat dugaan jejak harimau dan memberikan sosialisasi masyarakat. Namun upaya itu sepertinya belum bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat. Buktinya, sampai saat ini sebagian warga masih enggan berangkat ke tempat usahanya. Tingkat kekhawatiran warga makin meluasnya aktivitas harimau masih sangat tinggi. Apalagi pihak TNBG sampai saat ini belum bisa memastikan apakah jejak itu harimau atau tidak.
“Jadi kita minta pihak TNBG bisa memastikan itu harimau atau tidak. Kemudian, kita juga minta agar instansi ini memberikan tindakan nyata untuk menghalau harimau dari kawasan desa dan kebun warga. Jangan nanti seperti yang terjadi di Bangkelang, harimau dibunuh warga namun warga juga yang disalahkan. Kita tidak ingin kejadian yang di Bangkelang terjadi di Mandailing Julu. Jangan sempat warga prustasi akhirnya melakukan tindakan sendiri-sendiri” ucap Risky Daulay.
Ditambahkannya, pihaknya dari Komisi II juga dalam waktu dekat ini berencana akan memanggil pihak TNBG dan BKSDA Madina untuk mempertanyakan langkah nyata dari instansi ini menghalau harimau dari kawasan hutan dan kebun penduduk. Sebab, kita dapat informasi dari masyarakat sampai saat ini sebagian dari mereka masih enggan ke tempat usahanya.
Sedangkan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) II Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) Mahnafrizal yang dihubungi mengatakan, setiap ada laporan masyarakat pihaknya turun langsung ke lapangan.
“Adapun tindakan yang kita lakukan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang kehidupan harimau itu ada di seputaran hutan dan kebun. Sedangkan tindakan nyata yang dilakukan kalau aktivitas harimaunya berlanjut, pihaknya akan menggunakan JPS, dan dokumentasi.
Untuk daerah Padang Sanggar, walaupun ada warga yang melihat secara langsung satu orang, namun berdasarkan jejak yang ada kita belum bisa pastikan apakah itu harimau. Sama dengan yang di Tambangan Jae, melihat jejaknya yang tidak begitu jelas, kita belum bisa pastikan apakah itu harimau atau tidak. Artinya, kita masih samar-samar mengatakan itu harimau atau tidak.
Pihaknya terus menghimbau kepada warga agar tetap beraktivitas dan tetap waspada. Kita juga menghimbau warga yang berangkat ke hutan agar menggunakan bunyi-bunyian, seperti meriam, kaleng, letusan agar kalau memang ada harimaunya agar menjauh.
Reporter : Lokot Husda
Editor : Hanapi Lubis