Panyabungan, StartNews – Miswaruddin Daulay, tokoh masyarakat Mandailing Natal (Madina), mengajak semua pihak memahami dan menyikapi dengan baik proses pembangunan di kabupaten ini pada masa pemerintahan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution.
Miswar mengungkapkan hal itu untuk merespon berita viral tentang minimnya pembangunan jalan di wilayah pantai barat Kabupaten Madina. Menurut dia, era kepemimpinan Sukhairi-Atika merupakan era keterbukaan yang patut diapresiasi.
Miswar mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina sudah menganggarkan pembangunan jalan dan jembatan melalui Dinas PUPR untuk tahun 2023 sebesar Rp57 miliar. Proses penganggaran ini sudah melalui tahapan panjang dengan memperhatikan skala prioritas dan mempertimbangkan aspek postur APBD Madina untuk tahun 2023.
“Keterkaitan kondisi keuangan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota itu tidak bisa dilepaskan. Karena di tengah kondisi negara kita yang baru bangkit setelah menghadapi pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Lantas tidak terlepas dari berkurangnya dana bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi ke kabupaten/kota,” kata Miswar dalam siaran persnya, Kamis (8/12/2022).
Miswar optimistis pemerintahan Sukhairi-Atika (SUKA) akan mampu menuntaskan pembangunan yang tertinggal selama 10 tahun terakhir sesuai dengan visi-misinya dalam membangun Madina. “Mari kita pahami bahwa pembangunan itu tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan,” katanya.
Semua pembangunan harus melalui proses dan tahapan-tahapan. Itu sebabnya, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tetap berpikir positif.
Menurut dia, Madina hari ini tidak terlepas dari kondisi yang ditinggalkan oleh pemimpin sebelumnya. Dengan kondisi demikian, kata dia, masyarakat sebaiknya memberikan dukungan moral kepada bupati dan wakil bupati agar fokus dan semangat melayani masyarakat Madina.
Bahkan, dia mengajak pihak swasta dan masyarakat ikut andil menyukseskan pembangunan di segala sektor, sehingga Madina dapat keluar dari berbagai ketertinggalan.
“Kita patut bersyukur bahwa Madina ini melahirkan banyak tokoh kritis berstandar nasional. Tentunya ini anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau kita sinergikan, tentu ini menjadi nilai yang positif bagi kemajuan Madina,” tuturnya.
Reporter: Sir