Kotanopan.StArtNews-Warga Kotanopan Kab. Mandailing Natal Tiga hari terakhir diresahkan maraknya isu penculikan anak yang beredar di Media Sosial, televisi.
Cerita ini terus berkembang dari mulut ke mulut. Bahkan di Kotanopan sendiri berkembang cerita ada penculikan anak di beberapa desa di wilayah ini. Namun setelah dicek kebenarannya, berita tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Kondisi ini tentunya sangat mempengaruhi psikolgi anak karena sebagian di antara mereka tidak mau lagi berangkat ke sekolah. Kalaupun mau harus di antar jemput orangtuanya. Bukan itu saja, bagi sekolah yang jauh dari rumahnya, anak-anak di wilayah ini harus berombongan dengan temannya berangkat kesekolah atau pulang kerumahnya.
Cerita isu penculikan anak ini semakin santer di Kotanopan baik di kalangan orangtua mapun kalangan anak-anak di sekolah. Bahkan di sebagian sekolah, di sampaikan kepada siswanya agar berhati-hati dan kalau pulang sekolah harus rombongan. Begitu juga cerita yang menyeramkan muncul di tengah-tengah warga semakin membuat anak-anak ketakutan.
Seperti yang disampaikan Nur Hamidah, salah seorang warga Kotanopan mengatakan, sejak tiga hari lalu anaknya harus di antar jemput ke sekolah. Jarak rumah ke sekolah memang sekitar 2 Km. Biasanya, anaknya ini pergi dan pulang sendiri naik angkot. Namun sejak berkembangnya isu penculikan, ia tidak mau lagi kesekolah sendirian.
“Saya terpaksa dan menjemputnya setiap hari, kalau nggak anaknya tidak mau sekolah. Repotnya jadinya, kita berharap cerita ini tidak benar. Sebab, cerita orang sudah macam-macam di sini, katanya ada anak yang di culik di sini, tapi nggak tau kebenarannya,” ujarnya.
Lain halnya dengan Salmah Lubis salah seorang ibu rumah tangga. Ia mengaku anak perempuannya yang bermur 9 tahun tidak mau lagi tidur di kamarnya sendirian karena ketakutan mendengar isu penculikan dari kawan-kawannya di sekolah. Bukan itu saja, malam hari anaknya sampai bermimpi-mimpi, katanya di kejar-kejar laki-laki dewasa. Mulai saat itu, ia tidak mau lagi tidur dikamarnya.
“Saya takut kalau kondisi ini terus berlangsung mengganggu kondisi psikologisnya. Jadi kita minta kepada pihak terkait bagaimana caranya agar masyarakat ini memperoleh rasa aman. Utamanya kepada pihak Kepolisian atau Kepala Desa kiranya memberikan penjelasan terkait isu penculikan ini apakah benar terjadi di daerah ini,’ harapnya.
Harapan yang sama juga di sampaikan salah seorang tokoh masyarakat Kotanopan, H. Laung Lubis. “Pihak Kepolisian kita minta menyampaikan apakah di daerah ini sudah benar ada kasus penculikan anak atau hanya sekedar isu. Soalnya, cerita yang mengalir dari mulut ke mulut sudah sangat menakutkan. Bahkan, setiap ada orang asing atau orang gila yang lewat selalui di curigai,” ucapnya.
Sedangkan sumber StArtNews di Polsek Kotanopan, sampai berita ini di turunkan, Sabtu (25/3) belum ada laporan yang kehilangan anak.
Reporter: Lokot Husda
Editor : Hanapi Lubis